KOMPAS.com - Kubur batu atau peti kubur batu adalah salah satu benda purbakala peninggalan zaman Megalitikum.
Seperti namanya, kubur batu terbuat dari batu yang disusun hingga berbentuk menyerupai peti mati.
Kubur batu dibentuk dari beberapa buah batu yang disusun secara langsung di dalam lubang kubur yang telah disiapkan.
Sisi-sisinya berdinding batu, begitu pula dengan bidang alas dan penutupnya.
Kubur batu berfungsi sebagai peti tempat untuk menyimpan mayat.
Bagaimana ciri-ciri kubur batu dan di mana lokasi penemuannya?
Baca juga: Perbedaan Sarkofagus dengan Peti Kubur Batu
Baca juga: 10 Bangunan Megalitikum yang Ditemukan di Indonesia
Peti kubur batu merupakan tradisi Megalitik yang berusia cukup tua.
Diduga tradisi kubur batu sudah dilakukan masyarakat purba sejak masa bercocok tanam.
Selama berabad-abad, tradisi ini terus dipertahankan, bahkan hingga masa kerajaan kuno.
Kubur batu umumnya diletakkan dengan orientasi timur-barat. Peletakan ini memiliki makna dan maksud tersendiri.
Selain unsur religi, arah peletakan tersebut diduga juga berkaitan dengan kekuasaan alam seperti matahari dan bulan, yang dianggap sebagai pedoman hidup.
Baca juga: Sarkofagus: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Lokasi Penemuan
Di Indonesia, kubur batu ditemukan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Dari penggalian di beberapa situs di Indonesia, di dalam kubur batur terkadang ditemukan benda-benda bekal kubur seperti manik-manik beraneka warna dan benda dari logam perunggu juga emas.
Di Sumatera Selatan dan Sumba Barat, ditemukan kubur batu yang dihiasi relief-relief atau lukisan.
Pola lukisan yang tampak di antaranya, penggambaran tangan dengan tiga jari dan bentuk kepala kerbau bertanduk dengan bagian mata yang digambar dengan sebuah bulatan.
Kemungkinan penggambaran lukisan-lukisan tersebut erat kaitannya dengan konsepsi kepercayaan dan pemujaan terhadap nenek moyang.
Referensi: