Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Sirah Kencong, "Mata Air Suci" di Perkebunan Teh

Kompas.com - 03/03/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Sirah Kencong terletak di Dusun Sirah Kencong, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Pemandangan di sekitarnya sangat indah karena candi ini berdiri di area perkebunan Teh Sirah milik PT Perkebunan Nusantara XII.

Melansir Kemdikbud, nama Sirah Kencong berasal dari dua kata dalam Bahasa Jawa, yakni sirah yang dapat berarti kepala, mata air, juga sungai, dan kencong dari kata Jawa Kuno "kincang" yang artinya bercahaya.

Dengan kata lain, nama Candi Sirah Kencong dapat diartikan mata air yang bersih atau berkilauan (mata air suci).

Baca juga: Sejarah Candi Sumbernanas di Blitar

Sejarah Candi Sirah Kencong

Candi Sirah Kencong ditemukan pada 1967 oleh para pekerja perkebunan teh.

Ketika ditemukan, kondisi bangunan candi telah runtuh dan tidak utuh lagi.

Candi Sirah Kencong terdiri dari tiga bangunan yang berdiri berderet berjarak 0,5 meter dan menghadap barat.

Bagian bangunan yang tersisa hanya kaki dan badan saja, sementara atapnya telah hilang.

Meski bagiannya tidak lagi utuh, relief pada masing-masing bangunan yang sangat tipis masih terlihat.

Baca juga: Sejarah Candi Sawentar I yang Pernah Dikunjungi Hayam Wuruk

Relief bangunan I terdiri atas antefik (ragam hias berbentuk segitiga), motif geometris, dan relief singa dengan seseorang yang sedang duduk.

Relief tersebut diinterpretasikan mengisahkan tentang Bubuksah dan Gagang Aking, cerita rakyat yang populer pada zaman Majapahit.

Candi Sirah Kencong di Blitar, Jawa Timur.Kemdikbud Candi Sirah Kencong di Blitar, Jawa Timur.

Relief bangunan II terdiri atas antefik, motif geometris, dan gambar-gambar manusia yang diduga mengisahkan tentang Samodramanthana, yakni kisah pengadukan lautan susu untuk mendapatkan Amerta yang populer dalam agama Hindu.

Baca juga: Candi Boyolangu, Persemayaman Gayatri

Pada bangunan III terdapat relief tiga orang raksasa mengenakan gelung yang mencirikan identitas tokoh Bima dalam pewayangan.

Selain itu, ada pula relief manusia dan pohon, kemudian seorang pendeta yang sedang berhadapan dengan seseorang.

Diperkirakan relief tersebut menggambarkan kisah Bima yang menghadap gurunya (Begawan Durna) untuk menanyakan keberadaan tirtamerta.

Berdasarkan relief-relief yang ada, Candi Sirah Kencong diketahui sebagai bangunan suci bercorak agama Hindu yang diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com