KOMPAS.com - Candi Mirigambar merupakan salah satu bangunan peninggalan masa Hindu-Buddha yang berlokasi di Tulungagung.
Secara administratif, letak Candi Mirigambar berada di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Candi ini memiliki keunikan berupa relief-relief yang menceritakan kisah Panji hingga Angling Dharma.
Berikut ini sejarah Candi Mirigambar.
Baca juga: Candi Sanggrahan, Tempat Peristirahatan Pembawa Jenazah Gayatri
Melansir laman Direktori Pariwisata Kemenparekraf, Candi Mirigambar ditemukan pada 1870 oleh Rejosari.
Desa yang semula bernama Taman Sari kemudian diubah menjadi Desa Gambar setelah penemuan candi yang kaya akan relief ini.
Literatur Belanda dulunya juga menyebut candi ini sebagai Candi Gambar.
Pada 1921, dilakukan penggabungan Desa Miridudo dengan Desa Gambar menjadi Desa Mirigambar.
Sejak itu pula Candi Gambar dikenal sebagai Candi Mirigambar.
Bangunan Candi Mirigambar berdenah persegi dengan ukuran panjang 7,8 meter, lebar 7,5 meter, dan tinggi 2,5 meter.
Baca juga: Candi Kalicilik, Jejak Ratu Majapahit di Blitar
Dalam catatan dari tahun 1908 milik peneliti Belanda, Johannes Knebel, disebut bahwa candi ini berupa reruntuhan yang memiliki batur setinggi 1,26 meter dengan trap tangga dan pintu masuk di sisi barat.
Selain itu, terdapat relief-relief, seperti relief raksasa dan relief kepala garuda.
Knebel mengutip keterangan seorang dalang bahwa relief di Candi Mirigambar merupakan relief cerita Angling Dharma.
Catatan dari Perquin yang dibuat pada 1916 dan laporan NJ Krom pada 1923 juga membahas mengenai relief raksasa yang ada di candi ini.
Penelitian mengenai relief Candi Mirigambar bahkan terus dibahas dalam tulisan Marijke Klokke yang terbit pada 1993 dan buku Menelusuri Figur Bertopi dalam Relief Candi Zaman Majapahit (2014) milik Lydia Kieven.