Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Ampel di Tulungagung

Kompas.com - 02/03/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Ampel terletak di Dusun Ngampel, Desa Joho, Kecamatan Kali Dawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Penamaan candi ini berdasarkan lokasinya, bukan diambil dari nama anggota Wali Songo, Sunan Ampel.

Saat ditemukan, kondisi Candi Ampel sudah hancur tidak beraturan.

Berdasarkan temuan-temuan lepas di sekitar reruntuhan candi, diduga candi ini adalah peninggalan Kerajaan Majapahit dari abad ke-15.

Baca juga: Candi Boyolangu, Persemayaman Gayatri

Sejarah Candi Ampel

Keberadaan Candi Ampel telah tercatat dalam penelitian J Knebel (1908) dan NJ Krom (1923) dalam Inleiding tot de Hindoe-Javaansche Kunst.

Candi Ampel merupakan candi tunggal yang dibangun dari batu bata dan batu andesit.

Sisa bangunan yang ada saat ini tinggal bagian dasarnya saja dan bentuk keseluruhan candi tidak diketahui.

Melansir laman Kemdikbud, para peneliti memperkirakan Candi Ampel dibangun menghadap barat, seperti candi-candi di Jawa Timur.

Pada batu-batu penyusun candi ini tampak adanya ornamen berupa sulur-suluran dan pola geometris.

Selain itu, di sekitar reruntuhan candi terdapat temuan lepas berupa umpak batu, sebuah yoni dan arca Parwati yang berangka 1331 Saka atau 1409 Masehi.

Baca juga: Candi Sawentar II, Monumen Peringatan Perang Paregreg

Dari angka itulah para ahli meyakini bahwa Candi Ampel merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit dari abad ke-15.

Sedangkan temuan yoni menunjukkan bahwa candi ini berlatarbelakang agama Hindu.

Temuan tujuh umpak (penyangga tiang pada bangunan berkonstruktsi kayu) dari batu mengindikasikan bahwa dulunya terdapat atap dari bahan mudah lapuk seperti kayu yang menaungi bagian atas candi.

Adapun fungsi Candi Ampel pada zaman dulu diperkirakan sebagai tempat pemujaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com