Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corak Legitimasi Kekuasaan dalam Babad dan Hikayat

Kompas.com - 01/03/2023, 11:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Babad dan Hikayat merupakan karya sastra yang berisi tentang kehidupan dan peristiwa masa lalu, khususnya dalam masa klasik atau kerajaan di Nusantara.

Disiplin ilmu sejarah menempatkan karya sastra babad dan hikayat sebagai di antara kategori karya sejarah yang ada di Indonesia. Umumnya, karya ini disebut sebagai historiografi tradisional.

Babad merupakan karya pujangga kerajaan yang berisi tentang kehidupan serta peristiwa-peristiwa masa lalu yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan di pulau Jawa.

Baca Juga: Babad Tanah Jawi: Sejarah dan Isi

Sama halnya dengan Babad, Hikayat memuat cerita kehidupan dan peristiwa yang berkaitan dengan kerajaan yang terdapat di wilayah Melayu seperti di Aceh.

Historiografi tradisional memiliki corak masing-masing dalam menarasikan peristiwa dan kondisi pada zamannya.

Dalam penggunaannya sebagai sumber sejarah, perlu kecermatan dan metode yang ketat di dalamnya. Sebab, historiografi tradisional memuat subjektifitas yang kuat.

Karena hikayat dan babad merupakan karya para pujangga kerajaan, tentunya dalam menciptakannya dipenuhi sifat mengagungkan masing-masing rajanya sebagai legitimasi atas kekuasaannya.

Baca Juga: Hikayat: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Pengagungan atau legitimasi atas kekuasaan raja ini biasanya dinarasikan dalam bentuk kisah-kisah irasional atau mistik, yang berkaitan dengan corak religius masing-masing kerajaan.

Perbedaan corak religius dalam narasi legitimasi kekuasaan yang termuat dalam historiografi tradisional dapat dilihat pada karya Babad dan Hikayat.

Corak Legitimasi dalam Babad dan Hikayat

Babad

Babad tentu sudah tidak asing dalam penelitian, terlebih dalam mengkaji sejarah-sejarah yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan di Jawa.

Babad adalah karya yang amat sering dijumpai dan memiliki beragama judul Babad yang memiliki karakteristik pembahasan sendiri-sendiri.

Beberapa judul Babad yang sering ditemui adalah Babad Tanah Jawi, Babad Negara Kertagama, Babad Pararaton, dan lain sebagainya.

Babad selalu mencoba menghubungkan tali-tali antar raja-raja yang berkuasa di Jawa secara vertikal, baik dari raja satu ke raja lain di bawahnya, sebaliknya hubungan ke atas yang selalu dikaitkan pada dewa-dewa.

Misalnya dalam Babad Pararaton, dilukiskan legitimasi kekuasaan pada Ken Arok sebagai wujud dari reinkarnasi Dewa Siwa.

Lebih jauh lagi, Pararaton juga berupaya melegitimasi kekuasaan lain melalui silsilah Ken Arok, bahwa raja-raja besar di Singasari merupakan anak keturunannya.

Demikian juga dalam Babad Tanah Jawi, mencoba melukiskan hubungan leluhur kerajaan Mataram dengan kerajaan Majapahit yang dikenal keagungannya.

Seperti yang umum diketahui bahwa leluhur kerajaan Mataram berasal dari golongan orang-orang biasa, sebagai kaum petani.

Maka, supaya kekuasaannya dapat diterima dan diakui oleh masyarakat, perlu ada legitimasi atas kekuasaannya.

Bentuk legitimasi terhadap kerajaan Mataram dalam babad Tanah Jawi diilustrasikan sebagai trahing kusuma, rembesing ing madu, wijining atapa, tedhaking andana warih.

Hikayat

Pada dasarnya, Hikayat tidak berbeda jauh dengan Babad jika dilihat dari segi fungsi dan isinya, sama berkaitan dengan kekuasaan dan legitimasi terhadap kuasa raja.

Akan tetapi, bila dicermati secara spesifik terkait corak dan pola legitimasi khususnya dalam sudut pandang religi, maka perbedaan keduanya akan terlihat.

Bila Babad dalam narasi-narasi selalu menghubungkan leluhurnya hingga kepada para dewa-dewa, dalam Hikayat selalu mengistimewakan muasal raja sebagai utusan dan wakil Tuhan di dunia.

Oleh karena itu, silsilah dan cerita kelahiran raja-raja dikisahkan sebagai orang yang terlahir secara istimewa di luar kelaziman.

Misalnya, dalam Hikayat Raja-Raja Pasai, mengisahkan tentang Raja Pasai yang dilahirkan dari seorang ibu yang lahir dari rebung betung dan ayah yang dibesarkan oleh seekor gajah.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Samudera Pasai : Raja, Lokasi, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Karena narasi kelahiran demikian ini, mereka akan dianggap sebagai orang yang tidak biasa. Selanjutnya, hikayat dihubungkan dengan kondisi religi masyarakat pada kala itu.

Atas perpaduan narasi dan kondisi religi masyarakat Melayu pada masa itu, muncullah suatu legitimasi bahwa Raja Pasai merupakan utusan dari Tuhan untuk memimpin dunia.

Begitu juga dalam Hikayat Hang Tuah, mencoba melegitimasi Hang Tuah atas kekuasaannya.
Diceritakan dalam Hikayat Hang Tuah bahwa Sultan Malaka merupakan seseorang yang lahir dari leluhur yang turun dari kayangan.

Dikisahkan juga bahwa Hang Tuah memiliki hubungan yang akrab dengan raja-raja lain seperti Majapahit, Cina, dan Rum.

Letak perbedaan corak antara Babad dan Hikayat pada dasarnya terletak pada corak religius dalam narasinya.

Babad condong pada mistik bersifat kedewaan, sedangkan dalam Hikayat condong pada mistik religius Islam.

Referensi:

  • Sudibyo, S. (2000). Mistifikasi dan Pengagungan Kekuasaan dalam Babad dan Hikayat: Kontinuitasnya dalam Sistem Kekuasaan Indonesia Modern. Humaniora, 12(2), 195-204.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com