KOMPAS.com - Kosovo merupakan wilayah pecahan Serbia yang memerdekakan diri pada 17 Februari 2008.
Kini, Kosovo merupakan negara dengan pengakuan terbatas karena tidak semua negara di dunia mengakui kemerdekaannya.
Bahkan negara induknya, Serbia, tidak pernah merestui kemerdekaan Kosovo, yang membuat dua pihak sering bersitegang.
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang belum mengakui kemerdekaan Kosovo.
Lantas, kenapa Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo?
Baca juga: Perang Kosovo: Penyebab, Intervensi NATO, dan Dampaknya
Sejak runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah pada awal abad ke-20, Kosovo menjadi daerah otonomi khusus yang masuk dalam wilayah Serbia.
Wilayah Kosovo dihuni oleh dua etnis, yakni Muslim Albania sebagai penduduk mayoritas dan etnis Serbia yang merupakan golongan minoritas.
Perbedaan agama dan budaya membuat dua etnis tersebut kerap berseteru. Selama beberapa dekade, Serbia menjadi salah satu negara bagian Yugoslavia.
Ketika Yugoslavia terpecah pada 1992, Serbia membentuk negara federal Republik Federal Yugoslavia (RFY) bersama Montenegro.
Saat itu, ketegangan terjadi karena RFY, yang khawatir Kosovo akan memisahkan diri, membuat serangkaian kebijakan yang melucuti otonomi Kosovo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.