Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan Hamengkubuwono VII, 'Sultan Sugih' yang Berprestasi

Kompas.com - 20/12/2022, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sultan Hamengkubuwono VII ingin mandeg pandhita (menjadi pertapa) dan mesanggrah (beristirahat) di Pesanggrahan Ambarukmo.

Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Kesultanan Yogyakarta

Keputusan itu sebenarnya tidak lepas dari aksi Belanda yang dirasa semakin mempersempit ruang geraknya sebagai sultan.

Sri Sultan Hamengkubuwono VII kemudian menunjuk putra keempatnya, GRM Sujadi, sebagai penerusnya.

GRM Sujadi dinobatkan sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono VIII pada 8 Februari 1921.
Pada 30 Desember 1921, hampir setahun setelah turun takhta, Sri Sultan Hamengkubuwono VII tutup usia dalam usia 82 tahun.

 

Referensi:

  • Abimanyu, Soedjipto. (2015). Kitab Terlengkap Sejarah Mataram. Yogyakarta: Saufa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com