Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuknya Islam ke Sumbawa

Kompas.com - 12/12/2022, 13:40 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau besar, yaitu Lombok dan Sumbawa.

Mengenai masuknya Islam ke Sumbawa, disebutkan bahwa agama Islam dibawa oleh para mubaligh Arab dari Gresik ke pulau tersebut sembari berdagang.

Namun, jika merajuk pada informasi dari Babad Lombok, tokoh yang membawa masuk ajaran Islam ke Pulau Sumbawa adalah Sunan Prapen, cucu dari Sunan Giri, salah seorang tokoh Wali Songo.

Setelah Sunan Prapen yakin bahwa ajaran Islam sudah tersebar di Pulau Lombok, ia melanjutkan dakwahnya ke Pulau Sumbawa sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.

Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Lombok

Proses masuknya Islam ke Sumbawa

Menurut Babad Lombok, masuknya Islam ke Sumbawa dibawa oleh Sunan Prapen setelah ia memastikan ajaran Islam sudah tersebar di Pulau Lombok, seperti tata cara sholat, puasa, zakat, dan haji.

Ia meneruskan perjalannya ke Pulau Sumbawa dengan menjalankan tugas yang sama, yakni menyebarkan ajaran agama Islam seperti yang diperintahkan oleh sang kakek, Sunan Giri kepadanya.

Penyebaran ajaran agama Islam di Pulau Sumbawa pun berjalan dengan baik. Bahkan, Sunan Prapen berhasil mengislamkan sampai ke Kerajaan Dompu di Sumbawa Tengah dan Bima di Sumbawa Timur.

Selain Sunan Prapen, Sunan Giri juga mengutus salah seorang muridnya yang bernama Syeikh Zainal Abidin, putra dari Kolono Marhum, raja Ternate pertama yang memeluk agama Islam.

Pasca-meninggalnya Kolono Marhum pada 1486, kedudukannya digantikan oleh sang putra, Sultan Zainal Abidin (1486-1500).

Selama menjabat sebagai raja Ternate, Sultan Zainal Abidin melakukan dakwah Islam di Pulau Sumbawa.

Selain Sunan Prapen dan Sultan Zainal Abidin, ada pula sumber yang menyebutkan bahwa ajaran Islam dibawa ke Tana Samawa (Sumbawa) oleh orang-orang Bugis dan Makassar.

Disebutkan bahwa mereka membawa ajaran Islam melalui dua cara, yaitu cara perang dan cara damai melalui perkawinan.

Baca juga: Strategi Dakwah Sunan Giri

Penerapan ajaran Islam dalam masyarakat Sumbawa

Sebelum Islam masuk ke Sumbawa, masyarakat di pulau tersebut lebih dulu menganut sistem kepercayaan animisme dan dinamisme, yakni kepercayaan kepada roh leluhur yang sudah meninggal dunia.

Dulunya, masyarakat Sumbawa masih menyembah batu dan pohon-pohon besar yang dipercaya memiliki jiwa yang mesti dihormati.

Akan tetapi, setelah ajaran Islam mulai masuk ke Sumbawa, sistem kepercayaan animisme dan kepercayaan Hindu-Buddha perlahan-lahan mulai menghilang.

Nilai-nilai Islam mulai menancap ke akar peradaban masyarakat Sumbawa.

Segala tingkah laku, aturan, dan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat juga berlandaskan ajaran agama Islam.

 

Referensi:

  • Marhandra, Roy. (2021). Lawas Pamuji: Mutiara Dakwah dan Komunikasi dalam Tradisi Lisan Sumbawa. Sumbawa: Rehal.id
  • Ardiansa, Jeri. (2022). Pernikahan di Sumbawa. Jawa Barat: CV Adanu Abimata.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com