Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Dakwah Sunan Giri

Kompas.com - 20/10/2022, 23:58 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sunan Giri adalah salah satu anggota Wali Songo yang berasal dari Blambangan, Jawa Timur.

Ia lahir dengan nama Muhammad Ainul Yaqin, dan memiliki nama lain Joko Samudro, Raden Paku, atau Prabu Satmata.

Sebagai salah satu anggota Wali Songo sekaligus murid Sunan Ampel, daerah dakwah Sunan Giri masih di sekitaran Jawa Timur, tepatnya di Desa Giri, Kebomas, Gresik.

Kendati demikian, pengaruh dakwah Sunan Giri tidak berhenti di Jawa saja, tetapi menjangkau Banjar, Martapura, Pasir, Kutai, Nusa Tenggara, hingga Maluku.

Dalam penyebaran Islam, metode dakwah Sunan Giri meliputi tiga bidang utama, yakni pendidikan, budaya, dan politik. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Wali Songo dan Nama Aslinya

Dakwah melalui pendidikan

Upaya Sunan Giri dalam berdakwah melalui pendidikan dilakukan dengan mendirikan pesantren.

Aktivitas dakwahnya dimulai di daerah Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Di tempat ini, ia mendirikan pondok pesantren pertama di Gresik, yang kemudian berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan atau kerajaan yang disebut Giri Kedaton.

Sejak didirikan pada akhir abad ke-15, Pesantren Giri menjadi pusat penyebaran agama Islam yang terkenal di Jawa dan pengaruhnya sangat kuat di wilayah Indonesia bagian timur.

Bahkan santri-santrinya datang dari Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Inti ajaran yang disampaikan Sunan Giri adalah tentang akidah dan ibadah dengan pendekatan fikih.

Baca juga: Wali Songo dan Wilayah Penyebarannya

Dakwah melalui budaya

Meski telah membuka pesantren, Sunan Giri suka mendatangi langsung masyarakat dan menyampaikan ajaran Islam secara tatap muka.

Setelah masyarakat terbiasa dengan kehadirannya, Sunan Giri mengadakan perkumpulan-perkumpulan seperti selamatan, di mana ia memasukkan unsur-unsur keislaman.

Dengan cara seperti ini, Islam bisa masuk secara perlahan di masyarakat tanpa perlu adanya paksaan.

Untuk memancing orang-orang berkumpul, Sunan Giri memanfaatkan seni pertunjukan, yang di dalamnya diselipkan pedoman hidup yang digali dari ajaran Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com