Salah satu contohnya, ia mereformasi seni pertunjukan wayang dengan mengubah isi cerita, lakon, dan suluknya menjadi bernafaskan Islam.
Selain itu, Sunan Giri menciptakan beberapa gubahan sebagai media dakwah yang berjudul Asmarandana dan Pucung.
Baca juga: Moh Limo, Ajaran Dakwah Sunan Ampel
Di samping Tembang Macapat tersebut, hasil karya Sunan Giri berupa tembang dolanan (lagu-lagu permainan) anak seperti Cublak-cublak Suweng, dan lagu Jawa Islami seperti Padhang Bulan dan Gula Ganti.
Media yang digunakan Sunan Giri dalam berdakwah juga berupa permainan anak-anak, seperti Jamuran, Jelungan, dan Delikan.
Sunan Giri dikenal sebagai anggota Wali Songo yang ahli politik dan tata negara.
Pasalnya, Sunan Giri adalah raja dari Giri Kedaton, yang terbiasa dengan kehidupan politik dan memimpin rakyat.
Karena itulah, ia pun menjadi leluasa untuk menyebarkan Islam kepada rakyatnya di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Ketika Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak, Sunan Giri juga bertindak sebagai penasihat dan panglima militer kerajaan.
Sunan Giri menjadi salah satu penyusun kebijakan Kerajaan Demak yang didasarkan pada nilai-nilai Islam.
Referensi: