Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Kelurak: Isi dan Lokasi Penemuan

Kompas.com - 29/11/2022, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

Dalam Prasasti Kelurak memang disebutkan nama Kumaragosha dari Gaudidwipa yang memimpin upacara pentahbisan arca Manjusri.

Gaudi atau Gauda ada di daerah Benggala, India Utara. Argumen ini juga didukung oleh aksara Siddham yang digunakan pada Prasasti Kelurak banyak dipakai di India Utara dan Sri Lanka.

Baca juga: Prasasti Sangguran, Warisan Mataram Kuno yang Diboyong ke Skotlandia

Pendirian bangunan suci untuk memuja Manjusri dengan jelas menunjukkan bahwa agama yang dianut penguasa saat itu adalah Buddha Mahayana.

Dengan adanya pendeta dari Gaudidwipa, ajaran Buddha yang berkembang diperkirakan berasal dari India Utara.

Di samping itu, keterangan pada prasasti juga menunjukkan adanya unsur Hindu.

Pasalnya, selain Manjusri, ada pula kata Tantrayana-Vajrayana, Sangha, Brahma, Wisnu, Mahesvara, dan Dharma.

Prasasti Kelurak menyebutkan tentang pembangunan rumah suci untuk Manjusri, arca yang berisi kebijaksanaan Buddha, Dharma, dan Sangha; trinitas sama seperti Brahma, Wisnu, dan Mahesvara.

Penyamaan Manjusri dalam Budhisme dengan Siwa-Wisnu-Brahma dalam Hindu menunjukkan kerja sama yang erat antara kedua agama.

Baca juga: Prasasti Pucangan, Peninggalan Raja Airlangga yang Terabaikan di India

Kendati demikian, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para sejarawan tentang siapa sebenarnya Dharanindra.

Berbeda dari Marwati Pusponegoro dan Nugroho Notosutanto, Slamet Muljana menyatakan bahwa Dharanindra adalah Rakai Panunggalan.

Dalam Prasasti Mantyasih, Rakai Panunggalan adalah raja ketika Kerajaan Mataram Kuno, penerus Rakai Panangkaran.

Perbedaan pendapat di kalangan para ahli dapat dimengerti karena sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno memang terbatas.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Sedyawati, Edi, dkk. (2013). Candi Indonesia: Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com