Lada yang menjadi primadona dalam perdagangan internasional banyak diproduksi oleh Lampung, salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Banten.
Baca juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Kesultanan Banten
Ketika Sultan Maulana Hasanuddin berkuasa, Kerajaan Banten telah melakukan ekspansi dan menjadikan Lampung sebagai wilayah kekuasaannya.
Perluasan wilayah hingga ke Lampung sengaja dimaksudkan untuk kepentingan perdagangan Banten.
Melansir National Geographic Indonesia, berdasarkan dokumentasi VOC, cengkeh merupakan komoditas ekspor terbesar dari Banten yang jumlahnya bisa mencapai 300.000 pon pada 1636.
Namun, cengkeh bukan hasil dari wilayah kekuasaan Banten sendiri, melainkan didatangkan dari Maluku oleh para pedagang Banten untuk diekspor ke luar Nusantara.
Selain lada dan beras, daerah pedalaman Banten mengembangkan produksi pertanian dan tebu.
Komoditas perdagangan itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab Kerajaan Banten dapat mencapai kemajuan.
Referensi: