Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Trem di Jakarta

Kompas.com - 17/11/2022, 13:44 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Usia trem kuda diketahui berlangsung tidak cukup lama, yakni 12 tahun, karena rute panjang yang harus ditempuh membuat banyak kuda pada trem ini kelelahan.

Oleh sebab itu, trem kuda digantikan oleh trem generasi kedua, yaitu trem uap.

Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Trem di Indonesia

Trem uap

Trem uap mulai beroperasi di Batavia pada 1881.

Pada generasi kedua ini, trem sudah tidak lagi ditarik menggunakan kuda melainkan lokomotif yang dijalankan menggunakan ketel uap.

Pada bagian depan trem ada sebuah tungku yang berfungsi untuk membakar batu bara sebagai tenaga penarik trem.

Usia pengoperasian trem uap lebih lama dibanding trem kuda, yakni selama 20 tahun, sebelum akhirnya digantikan oleh trem listrik.

Baca juga: Perkembangan Teknologi Transportasi

Trem listrik

Seiring dengan berkembangnya teknologi, trem uap diganti dengan trem listrik.

Sebenarnya, gagasan mengenai penggunaan trem listrik sudah diusulkan sejak tahun 1886, oleh seorang ahli listrik asal Belanda bernama Van Zwieten.

Namun, trem listrik baru bisa dioperasikan pada 10 April 1899.

Setelah lebih dari 50 tahun beroperasi, trem listrik dihapuskan di Jakarta sekitar tahun 1960-an.

Sebab, trem listrik dianggap tidak sesuai dengan kondisi kota di Jakarta yang saat itu sudah mulai ramai.

Keberadaan trem listrik pun diganti oleh bus. Alasannya, kondisi jalan raya di Jakarta sudah jauh lebih baik dengan adanya aspal.

 

Referensi:

  • Saputra, Muhammad Hadian. (2022). Perkembangan Trem Batavia Tahun 1869-1930. Mozaik Kajian Ilmu Sejarah. Volume 13, Nomor 1, 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com