Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Penyakit Tidak Menular, Ada Penyebab Kematian

Kompas.com - 14/11/2022, 14:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit tidak menular acap disingkat PTM atau non-communicable disease.

Meski sudah terdeteksi lama, riwayat penyakit tidak menular atau PTM menjadi perhatian khusus dunia, barulah pada tahun 2000.

Sebagai pembanding adalah data pada 12 tahun kemudian atau pada 2012.

Penyakit tidak menular atau PTM jumlahnya adalah 68 persen dari seluruh kematian karena penyakit di dunia.

Total jumlah kematian karena penyakit di dunia ada di angka 38 juta.

Pada 2000, 60 persen kematian karena penyakit di dunia berasal dari kematian karena penyakit.

Ilustrasi serangan jantung pada wanita. Perubahan hormon setelah menopause bisa jadi salah satu faktor penyebab serangan jantung pada wanita.Shutterstock/Ground Picture Ilustrasi serangan jantung pada wanita. Perubahan hormon setelah menopause bisa jadi salah satu faktor penyebab serangan jantung pada wanita.

Penyakit tidak menular

World Diabetes Day 2022 bertujuan menyebarkan edukasi kepada lebih banyak orang agar mampu mengenali gejalanya sejak awalRepro bidik layar via Internation Diabetes Federation World Diabetes Day 2022 bertujuan menyebarkan edukasi kepada lebih banyak orang agar mampu mengenali gejalanya sejak awal

Penyakit tidak menular atau PTM dalam data terkini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2022 menunjukkan bahwa 41 juta orang meninggal setiap tahun gegara penyakit tidak menular atau PTM.

Penyakit tidak menular atau PTM adalah penyakit non-infeksi alias penyakit yang tidak berpindah langsung dari manusia satu ke manusia lainnya.

Di Indonesia, ada 5 penyakit tidak menular atau PTM yang menjadi biang keladi kematian.

Kelima penyakit itu adalah diabetes mellitus (DM), jantung, kanker, paru kronis, serta stroke.

Sumber bacaan dari laman Kompas.com per 19 Mei 2022 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular membawa risiko bahaya.

Setidaknya, sampai dengan 2022, 73 persen penyebab kematian di Indonesia berasal dari penyakit tidak menular.

Meningkat

Laki-laki dan perempuan sama-sama perlu melakukan paya untuk menurunkan risiko kanker payudara. Laki-laki dan perempuan sama-sama perlu melakukan paya untuk menurunkan risiko kanker payudara.

Jumlah kematian lantaran penyakit tidak menular atau PTM menurut prediksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada November 2022 akan terus meningkat.

Pasalnya, ada perubahan pola hidup manusia yang menjadi penyumbang kian tingginya jumlah penderita penyakit tidak menular atau PTM.

Pola hidup yang bisa disebut negatif itu antara lain meningkatnya faktor risiko seperti tingginya asupan gula, garam, dan lemak serta rendahnya aktivitas fisik.

IDI berkait dengan hal tersebut merilis Skrining Nasional Penyakit Tidak Menular bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI dr. M. Adib Khumaidi, Sp.OT.

Rangkaian Program Skrining Nasional Penyakit Tidak Menular berlangsung dari November 2022 hingga Mei 2023 yang melibatkan 5.000 dokter anggota PB IDI di seluruh Indonesia.

Kolaborasi antar-pihak berlangsung secara digital menggunakan aplikasi Doctor to Doctor (D2D).

Kata Head of Doctor Pillar PT Global Urban Esensial (GUE), Mohamad Salahuddin, D2D adalah komitmen pihaknya memberikan layanan terbaik di dunia kesehatan.

Beberapa fitur pada aplikasi D2D antara lain, webinar kedokteran, membaca serta permintaan literatur, Continuing Medical Education (CME), fitur berita dan kegiatan kedokteran terkini, informasi lowongan pekerjaan, Album P2KB, serta fitur untuk berdiskusi juga konferensi bersama rekan sejawat.

Baca juga: Mengenal Bahaya Penyakit Tidak Menular dan Cara Mencegahnya

Baca juga: Mengenal Bahaya Penyakit Tidak Menular dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com