Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bola Basket di Indonesia

Kompas.com - 14/11/2022, 14:02 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Basket adalah salah satu cabang olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim.

Masing-masing tim beranggotakan lima orang yang bertanding untuk mencetak poin dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (ring) lawan.

Jika menelisik lebih jauh, sejarah bola basket dimulai pada 1891, yang diciptakan oleh seorang guru asal Kanada, Amerika Serikat bernama Dr. James Naismith.

Alasan Naismith menciptakan olahraga basket karena dia ingin menggantikan olahraga di luar ruangan menjadi di dalam ruangan ketika musim dingin tiba.

Awalnya, konsep permainan basket dimainkan oleh 9 orang di setiap tim. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah pemain berkurang menjadi 5 pemain di masing-masing tim dan aturan itu berlaku hingga sekarang.

Sejak saat itu, olahraga basket semakin berkembang dan terkenal di berbagai negara lainnya, termasuk Indonesia.

Lalu, bagaimana sejarah bola basket di Indonesia?

Baca juga: Atletik, Sejarah Olahraga Tertua

Dibawa oleh para perantau asal China

Sejarah bola basket di Indonesia masuk pada 1920-an yang dibawa bangsa Belanda dan diperkenalkan oleh para perantau dari China.

Para perantau tersebut membawa permainan basket yang sudah berkembang di negaranya dan sudah menjadi hobi serta kebiasaan sehari-hari.

Lebih lanjut, para perantau ini kemudian membentuk komunitas sendiri di Indonesia dan juga mendirikan sekolah sehingga bola basket dapat berkembang dengan cepat di sekolah komunitas yang mereka dirikan.

Di sekolah-sekolah inilah, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib yang harus dipelajari dan dimainkan semua siswa.

Memasuki era 1930-an, perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk di beberapa kota besar, seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan.

Dengan adanya perkumpulan-perkumpulan ini, olahraga basket mulai tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia.

Misalnya, di Semarang, pada 1930, ada perkumpulan seperti Chinese English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat).

Sahabat merupakan klub basket milik Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu pebasket yang melegenda di Indonesia.

Baca juga: Sepatu Basket, Nyaris Setua Olahraga Basket

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com