Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Soegijapranata dalam Menjembatani Hubungan RI-Vatikan

Kompas.com - 06/11/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Albertus Soegijapranata adalah Uskup Agung pribumi pertama di Indonesia yang ditahbiskan pada 1940.

Hidup pada masa penjajahan di mana gereja-gereja Katolik di Indonesia masih didominasi orang-orang Belanda, tidak membuat Soegijapranata lupa pentingnya memperjuangkan kemerdekaan.

Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, semangatnya untuk membela Tanah Air terus membara.

Soegijapranata diketahui berperan besar dalam upaya mendapatkan pengakuan proklamasi kemerdekaan Indonesia, khususnya dari Vatikan.

Lantas, apa peran Soegijapranata dalam menjembatani hubungan RI-Vatikan pada awal kemerdekaan?

Baca juga: Albertus Soegijapranata: Pendidikan, Kepastoran, dan Akhir Hidupnya

Soegijapranata dan pengakuan kemerdekaan oleh Vatikan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, perjuangan bangsa belum selesai.

Indonesia harus berjuang untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari negara-negara di dunia.

Selain itu, Belanda juga masih melancarkan berbagai macam aksi untuk kembali berkuasa di Indonesia.

Di tengah tekanan yang dihadapi Indonesia saat itu, Vatikan menjadi entitas politik pertama di Eropa yang mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Baca juga: Usaha Indonesia untuk Memperoleh Pengakuan Kemerdekaan dari Dunia

Vatikan merupakan negara kota berdaulat yang berdiri di Roma, Italia, sejak 1929.

Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Vatikan tidak luput dari diplomasi yang dilakukan Soegijapranata.

Pada 18 Januari 1947, Soegijapranata melakukan lobi politik dengan cara menulis surat kepada Paus di Vatikan.

Dalam suratnya, Soegijopranoto menyampaikan tentang kekejaman tentara Belanda di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.

Surat Soegijopranoto mendapatkan respons positif dari Paus Pius XII di Vatikan, yang kemudian memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia.

Vatikan memberikan pengakuan kemerdekaan kepada Indonesia pada 6 Juli 1947, yang ditandai dengan pembentukan delegasi apostolik atau kedutaan besar Vatikan di Jakarta.

Paus Pius XII menunjuk George Marie Joseph untuk menjadi duta besar Vatikan di Indonesia.

Baca juga: Arti Penting Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Negara Lain

Tugas pokok George Marie Joseph adalah menjadi perantara Vatikan dan pemerintah Indonesia.

Pada Desember 1947, George Marie Joseph datang ke Indonesia dan menemui presiden RI.

Langkah yang dilakukan Vatikan tersebut adalah buah dari diplomasi Soegijapranata.

Vatikan tidak hanya menjadi salah satu dari negara yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia, tetapi juga mampu menggerakan hati umat Katolik di seluruh dunia untuk melakukan hal sama.

Pasalnya, Vatikan merupakan negara yang memiliki pengaruh kuat dalam bidang sosial dan agama di Eropa dan Amerika.

Pengakuan Vatikan pun meningkatkan dukungan masyarakat internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Soegijapranata dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 1963.

 

Referensi:

  • Santoso, Thomas Budi dan Ignatius Dadut Setiadi. (2019). Mgr. A. Soegijapranata: SJ Sang Inspirator. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com