Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Peninggalan Tertulis Paling Tua di Indonesia?

Kompas.com - 05/11/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Waktu berakhirnya masa praaksara ditandai dengan ditemukannya sumber-sumber tertulis.

Berakhirnya zaman praaksara pada setiap bangsa di dunia tidak terjadi secara serentak, karena adanya perbedaan waktu penemuan atau penggunaan tulisan.

Indonesia mengakhiri masa praaksara pada sekitar abad ke-4 atau ke-5 Masehi.

Hal itu dibuktikan dengan penemuan peninggalan tertulis paling tua di Indonesia berupa Prasasti Yupa.

Baca juga: Prasasti Yupa: Fungsi dan Isinya

Yupa, peninggalan tertulis tertua Indonesia

Prasasti Yupa merupakan peninggaan Kerajaan Kutai yang pernah berdiri di wilayah Muara Kaman, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur.

Prasasti Yupa berbentuk tiang batu yang berfungsi untuk mengikat hewan kurban yang dipersembahkan untuk para dewa.

Dari penelitian para ahli, huruf yang dipahatkan pada Yupa adalah huruf Pallawa dari awal abad ke-5, sementara bahasanya menggunakan bahasa Sanskerta.

Prasasti Yupa merupakan bukti bahwa pada sekitar abad ke-4 di wilayah Kalimantan Timur telah berdiri kerajaan bercorak Hindu bernama Kerajaan Kutai.

Selain itu, Prasasti Yupa menjadi peninggalan tertulis paling tua yang ditemukan di wilayah Indonesia, sekaligus menjadi tanda bahwa Indonesia telah meninggalkan masa praaksara.

Baca juga: Kudungga, Raja Pertama dan Pendiri Kerajaan Kutai

Sejauh ini, telah ditemukan tujuh buah Prasasti Yupa yang tidak semua isinya bisa dibaca lagi karena sudah aus.

Empat di antaranya ditemukan pada 1879, sementara tiga lainnya pada 1940.

Semua Yupa dibuat pada masa Raja Mulawarman, penguasa Kerajaan Kutai yang ketiga.

Dari salah satu Yupa diketahui bahwa Kerajaan Kutai didirikan oleh Maharaja Kudungga.

Maharaja Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman, yang menjadi penerusnya.

Sedangkan Mulawarman, raja ketiga sekaligus pembawa kejayaan Kerajaan Kutai adalah putra dari Aswawarman.

Informasi yang terpahat pada Yupa cukup memberikan gambaran kehidupan keagamaan di wilayah Kerajaan Kutai saat itu.

Namun, belum diketahui bagaimana kehidupan dan keadaan masyarakat Indonesia pada umumnya.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com