Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

De Atjehers, Buku Karangan Snouck Hurgronje untuk Mengalahkan Aceh

Kompas.com - 05/11/2022, 17:41 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Snouck Hurgronje adalah tokoh yang dikirim Belanda untuk memenangi Perang Aceh.

Perang Aceh yang berlangsung sejak 1873 hingga 1904, merupakan salah satu perang yang sulit ditaklukkan oleh Belanda.

Oleh sebab itu, Belanda mengirimkan Snouck Hurgronje ke Aceh untuk menyelidiki tata negara di sana dan mencari tahu apa kelemahan rakyat Aceh.

Setelah melakukan tugasnya, Snouck Hurgronje menuliskan informasi yang dia tahu mengenai kelemahan Aceh yang kemudian dibentuk menjadi sebuah buku bertajuk De Atjehers

De Atjehers adalah buku karangan Snouck Hurgronje yang digunakan Belanda untuk mengakhiri perlawanan rakyat Aceh.

Baca juga: Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir

Buku karangan Snouck Hurgronje

Perang Aceh terjadi karena Belanda ingin menguasai Aceh, di mana kedudukannya akan semakin penting baik dari segi strategi perang maupun jalur perdagangan sejak Terusan Suez dibuka tahun 1869.

Belanda mulai melancarkan aksinya menyerang Aceh pada 5 April 1873, yang dipimpin oleh JHR Kohler.

Pasukan Aceh terdiri atas para ulebalang, ulama, dan rakyat yang terus mendapat gempuran dari pasukan Belanda.

Kendati begitu, pasukan Aceh tidak menyerah begitu saja. Mereka terus melakukan perlawanan sampai-sampai Belanda merasa kesulitan untuk bisa menaklukkan Aceh.

Alhasil, untuk bisa mengalahkan pasukan Aceh, Belanda memilih untuk mencari rahasia kekuatan mereka, terutama yang berkaitan dengan sosial-budayanya.

Tokoh yang dikirim Belanda ke Aceh adalah Snouck Hurgronje. Dia bertugas menyelidiki tata negara Aceh untuk mengetahui apa kelemahan rakyat Aceh.

Snouck Hurgronje berhasil masuk ke dalam wilayah Aceh pada Juli 1891. Dia pun segera mempelajari budaya, adat istiadat, dan ajaran Islam masyarakat di sana.

Selama menjalankan tugas di Aceh, Snouck Hurgronje menggunakan nama samaran, yaitu Abdul Gafar.

Satu tahun kemudian, tepatnya pada 23 Mei 1892, Snouck Hurgronje menulis sebuah laporan kepada pemerintah Belanda yang diberi judul Atjeh Verslag. 

Laporan tersebut memuat tentang temuannya selama menyamar dan beberapa cara untuk bisa menaklukkan Aceh.

Pada akhirnya, laporan tersebut dijadikan buku bertajuk De Atjehers (Orang Aceh).

Di dalam buku tersebut Snouck Hurgronje mengusulkan bahwa rakyat Aceh harus diadu domba antara golongan teuku (bangsawan) dan tengku (ulama), supaya kekuatan mereka melemah dan dapat diserang.

Usulan Snouck Hurgronje pun membuahkan hasil, di mana Kesultanan Aceh berhasil ditaklukkan pada 1903.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com