Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Kehidupan Manusia Purba pada Zaman Batu Muda

Kompas.com - 27/10/2022, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Zaman Batu Muda atau Zaman Neolitikum adalah masa prasejarah ketika manusia menggunakan alat-alat dari batu yang sudah dihaluskan.

Pada masa ini, telah terjadi revolusi kebudayaan besar dalam peradaban manusia, mulai dari peralatan yang digunakan hingga pola kehidupan.

Lantas, bagaimana pola kehidupan manusia purba pada Zaman Batu Muda atau Zaman Neolitikum?

Baca juga: Masa Bercocok Tanam: Ciri-ciri, Kehidupan, dan Peninggalan

Food producing

Pola kehidupan manusia purba pada Zaman Batu Muda adalah food producing atau menghasilkan makanannya sendiri.

Diperkirakan bahwa manusia pada zaman ini sudah mengenal adanya tradisi pertukaran barang atau dagang, beternak, serta mengembangkan kebudayaan agraris meskipun masih dalam tingkatan yang sederhana.

Selain itu, manusia purba era Neolitikum juga sudah mulai memelihara hewan sekaligus beraneka ragam tumbuhan.

Semak belukar mulai dimanfaatkan oleh mereka untuk dijadikan ladang, sehingga dapat menghasilkan makanan.

Akan tetapi, meskipun mereka sudah mengetahui cara bercocok tanam dan beternak, cara hidup mereka terbilang belum teratur.

Hal ini dapat dilihat dari cara mereka membangun perkampungan yang masih tidak beraturan alias berantakan.

Baca juga: Masa Bercocok Tanam di Indonesia

Membuat tempat tinggal permanen

Manusia purba dikenal sebagai makhluk hidup yang senang berpindah-pindah tempat tinggal (nomaden).

Namun, manusia purba pada Zaman Batu Muda sudah mulai membangun tempat tinggal permanen seperti rumah sederhana dan membuat kerajinan tangan.

Beberapa hasil kerajinan tangan yang mereka buat adalah perhiasan, pakaian, dan tembikar.

Perhiasan dapat berupa gelang dan kalung yang terbuat dari batu indah dan banyak ditemukan di Jawa.

Sementara itu, pakaian berhasil dibuat setelah ditemukannya alat pemukul kulit kayu.

Alat tersebut ditemukan di Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan beberapa tempat lainnya.

Lalu, ada tembikar yang berhias gambar-gambar kecil.

Baca juga: Keterkaitan antara Pola Hunian dengan Mata Pencarian Manusia Praaksara

Gotong royong

Manusia purba pada Zaman Batu Muda membuat rumah kecil berbentuk kebulat-bulatan dan menutup atap menggunakan dedaunan.

Berawal rumah-rumah kecil lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah perkampungan.

Karena sudah ada perkampungan sebagai tempat tinggal, mereka mulai menerapkan sistem gotong royong.

Pada kondisi ini, gotong royong tidak hanya diperuntukkan dalam membangun rumah, tetapi juga menebang pohon, membakar semak belukar, menabur benih, memetik hasil tanaman, membuat gerabah, berburu, dan menangkap ikan.

 

Referensi:

  • Samira, Vedra Octa. dkk. (2022). Sejarah Indonesia dan Dunia. Jawa Tengah: Penerbit NEM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com