Selanjutnya, Aceh juga merupakan salah satu daerah penghasil komoditi ekspor sekaligus penguasa komiditi dagang yang mendunia, khususnya lada, kopra, dan pinang.
Keunggulan mereka ini kemudian menjadikan Kerajaan Aceh sebagai kerajaan penting yang diperhitungkan, dihormati, dan diakui kedaulatannya oleh bangsa kolonialis Eropa.
Maka dari itu, tidak heran apabila banyak bangsa Eropa yang ingin bekerja sama dengan Kerajaan Aceh, termasuk Belanda.
Sebenarnya, Belanda telah menjalin hubungan kerja sama dagang dengan Aceh cukup lama, jauh sebelum Perang Aceh terjadi pada 1873.
Akan tetapi, hubungan Belanda dan Aceh kerap mengalami pasang surut.
Referensi: