Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Aswawarman Disebut sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai?

Kompas.com - 06/10/2022, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Nusantara yang diperkirakan berdiri sejak abad ke-4.

Keberadaan Kerajaan Kutai diketahui berdasarkan tujuh prasasti Yupa, yang menurut para peneliti dibuat antara tahun 350-400.

Dari prasasti Yupa, diketahui silsilah keluarga Kerajaan Kutai, yang dimulai dari Raja Kudungga.

Raja Kudungga berputra Aswawarman, yang memiliki tiga anak, satu di antaranya bernama Mulawarman.

Dalam salah satu Yupa, Aswawarman disebut sebagai wangsakarta.

Lantas, apa yang dimaksud wangsakarta dan apa sebabnya Aswawarman disebut sebagai wangsakarta?

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Kutai

Wangsakarta adalah pendiri dinasti

Yang dimaksud dengan wangsakarta adalah pendiri keluarga kerajaan atau dinasti.

Aswawarman disebut sebagai wangsakarta dari Kerajaan Kutai karena ia merupakan pendiri dinasti atau pembentuk keluarga.

Berikut penggalan isi salah satu prasasti Yupa yang menyatakan bahwa Aswawarman adalah wangsakarta.

srimatah srinarendrasya
kundunggasya mahatmanah
putro ‘svavarmmo vikhyatah
vansakartta yathangsuman

Penggalan isi prasasti tersebut mengungkap bahwa Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia mempunyai putra yang mashyur bernama Aswawarman, yang seperti Ansuman (Dewa Matahari) dan menumbuhkan keluarga yang sangat mulia.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan

Isi prasasti tersebut cukup menarik, karena menyebut Aswawarman sebagai wangsakarta (vansakartta), bukannya Raja Kudungga, yang notabene disebut sebagai raja pertama Kutai.

Diduga, arti wangsakarta dalam prasasti Yupa merujuk pada keluarga yang sudah berbudaya India, antara lain ditandai dengan nama yang berbau India.

Itulah mengapa bukan Raja Kudungga yang disebut wangsakarta atau pendiri keluarga raja, karena nama Kudungga tidak berbau India.

Para sejarawan memperkirakan bahwa Kudungga adalah orang Indonesia asli, yang mungkin baru mulai tersentuh pengaruh budaya Hindu dari India dan tetap mempertahankan ciri-ciri keindonesiaannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com