Setelah kemerdekaan, muncul tudingan bahwa PKI ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
Namun, tudingan tersebut langsung ditepis oleh pemimpin PKI, DN Aidit, di depan Kader Revolusi pada Oktober 1965, serta melalui sebuah wawancara yang diterbitkan dalam majalah Pembina pada 12 Agustus 1964.
DN Aidit dengan tegas mengatakan bahwa PKI menerima Pancasila secara utuh.
Bahkan, Aidit juga mengakui Pancasila memiliki fungsi sebagai alat pemersatu bangsa.
Tidak hanya itu, PKI juga menentang dilakukannya pemretelan terhadap Pancasila.
Bagi PKI, Pancasila memiliki kandungan nilai yang sangat penting.
Referensi: