Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Shima, Raja Wanita di Kerajaan Kalingga

Kompas.com - 02/09/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Di Jawa, muncul Kerajaan Kalingga yang mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan seorang raja wanita bernama Ratu Shima.

Kerajaan Kalingga atau juga dikenal sebagai Kerajaan Ho-ling adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang kali pertama muncul di pantai utara Jawa Tengah pada abad ke-6 Masehi.

Pada abad ke-7, Kerajaan Kalingga dipimpin seorang raja perempuan yang paling terkenal dengan keadilan sekaligus kejujurannya, yaitu Ratu Shima.

Ratu Shima berkuasa di Kerajaan Kalingga sejak 674 hingga 695.

Meskipun terkenal berkarakter keras dan tegas, Ratu Shima tetap dicintai oleh rakyatnya karena mereka bisa hidup damai, tenang, aman, dan tenteram.

Baca juga: Sejarah Pemerintahan Ratu Shima di Kerajaan Kalingga

Kapan Ratu Shima naik takhta?

Ratu Shima atau Hsi-mo lahir sekitar tahun 611, di daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Saat sedang tumbuh dewasa, Ratu Shima dinikahi oleh Raja Kartikeyasingha, Raja Kalingga, yang berkuasa sejak 648-674.

Pernikahan Ratu Shima dan Raja Kartikeyasingha dikaruniai dua anak bernama Parwati dan Narayana.

Pada 674, Raja Kartikeyasingha meninggal dunia.

Kedudukan sang raja kemudian diganti oleh istrinya, Ratu Shima. 

Ratu Shima naik takhta pada 674 dengan gelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara.

Saat sudah naik takhta, Ratu Shima sempat hendak dipinang oleh Raja Sriwijaya, Raja Jayanasa, untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Namun, pinangan itu ditolak.

Ratu Shima tidak menerima pinangan Jayanasa karena sebelumnya mereka telah menyerbu Kerajaan Melayu Sribuja, yang tidak lain adalah kerajaan kakak mertua sang ratu.

Baca juga: 5 Peninggalan Kerajaan Kalingga

Masa pemerintahan

Ratu Shima adalah satu-satunya perempuan yang menjadi raja Kerajaan Kalingga.

Berdasarkan catatan berita Dinasti Tang, di bawah pemerintahan Ratu Shima, Kerajaan Kalingga berada dalam kondisi yang sangat aman dan tenteram.

Dengan demikian, puncak kejayaan Kerajaan Kalingga diperoleh di bawah kekuasaan Ratu Shima.

Selama memerintah, Ratu Shima memang terkenal keras dan tegas, tetapi juga adil. 

Berkat sifat adil dan jujurnya, Ratu Shima pun sangat dicintai rakyatnya.

Aturan Ratu Shima yang paling dikenal adalah bahwa siapa pun yang ketahuan mencuri akan dipotong tangannya.

Disebutkan bahwa sempat ada raja dari kerajaan lain, menaruh kantong berisi emas di persimpangan jalan, tetapi tidak ada rakyat yang berani mengambilnya.

Suatu ketika, putra mahkota tidak sengaja menginjak kantong tersebut dan ratu pun memerintahkan untuk menghukum mati sang putra mahkota.

Akan tetapi, hukuman tersebut tidak jadi dilakukan setelah Ratu Shima dibujuk oleh para menteri kerajaan.

Kendati begitu, Ratu Shima tetap mengatakan bahwa putra mahkotanya bersalah sehingga jemari kakinya harus dipotong.

Ratu Shima yang disebut-sebut beragama Hindu aliran Siwa dikenal sebagai seorang yang sangat toleran.

Pasa masanya, keluarga, pejabat kerajaan, hingga rakyat diberi kebebasan untuk memeluk agama apa pun yang diinginkan.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Kalingga

Wafat

Ratu Shima meninggal dunia pada 695.

Sepeninggal Ratu Shima, Kerajaan Kalingga ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya.

Karena Ratu Shima memiliki dua anak, maka wilayah kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu untuk Dewi Parwati dan Narayana.

 

Referensi:

  • Magdalene.co. (2020). Herstory, Perempuan Nusantara di Tepi Sejarah. Yogyakarta: PT Elex Media Komputindo.
  • Sudirman, Adi. (2019). Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia. Yogyakarta: Diva Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com