Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pembagian Kerja pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Kompas.com - 23/08/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada masa berburu dan meramu (food gathering), manusia purba sangat menggantungkan diri pada kondisi alam.

Ciri-ciri kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu adalah hidup secara berpindah-pindah atau nomaden guna mencari daerah baru yang dapat memberi mereka sumber makanan.

Pasalnya, kemampuan mereka dalam memanfaatkan bahan yang disediakan alam masih sangat terbatas.

Makanan yang dikumpulkan langsung dimakan karena belum mengenal api dan teknik pengolahan menjadi masakan.

Meski kehidupannya masih sangat sederhana, masyarakat masa berburu dan meramu telah mengenal sistem pembagian kerja.

Baca juga: Hasil Kebudayaan Masyarakat Masa Berburu dan Meramu

Pembagian kerja masyarakat berburu dan meramu

Pada masa berburu dan meramu, manusia hidup dalam kelompok-kelompok guna membekali diri menghadapi lingkungan sekelilingnya.

Selain binatang buas, ancaman bagi mereka adalah bencana yang ditimbulkan oleh alam, seperti halnya letusan gunung api.

Segala daya manusia pun ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, hingga tercipta pembagian kerja.

Pembagian kerja di kalangan manusia purba pada masa food gathering atau berburu dan meramu didasarkan pada jenis kelamin.

Kelompok laki-laki bertugas melakukan pemburuan, sedangkan perempuan mengumpulkan makanan yang tidak memerlukan tenaga terlalu besar.

Kelompok laki-laki memburu hewan dengan peralatan yang diciptakan secara sederhana.

Baca juga: Ciri-ciri Kehidupan pada Masa Berburu Tingkat Lanjut

Peneliti menduga bahwa peralatan berburu mereka terdiri dari gada, kayu, alat dari tulang, dan jebakan.

Namun, bukti yang ditemukan hanya terdiri dari batu-batu bulat yang diikat dan dipakai untuk menjerat, karena peralatan dari kayu umumnya telah musnah.

Perburuan dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama-sama.

Sedangkan kelompok perempuan bertugas mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian, buah-buahan, keladi, daun-daunan, siput, dan kerang.

Meski tidak membutuhkan tenaga sebesar berburu, tetapi peran perempuan penting sekali dalam memilih atau menyeleksi tumbuh-tumbuhan yang aman dimakan.

Baca juga: Perhiasan Manusia Purba

Selain itu, perempuan juga bertanggung jawab mengurus serta membimbing anak-anak dalam meramu.

Setelah api ditemukan, peramu menemukan cara-cara memanasi makanan dan berkewajiban memelihara api.

Kewajiban-kewajiban itu pula yang menghambat perempuan untuk mengikuti perburuan.

Di sisi lain, tanggung jawab itulah yang membuat perempuan mampu memperluas pengetahuan tentang seluk-beluk tumbuhan, cara menyiapkan makanan, dan mendidik anak dalam mempersiapkan diri mengenal keadaan alam.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com