Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Pembantaian Rawagede 1947

Kompas.com - 12/08/2022, 19:50 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pembantaian Rawagede adalah peristiwa pembunuhan yang dilakukan Belanda terhadap penduduk Kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat) pada 9 Desember 1947.

Ketika tentara Belanda menyerang Bekasi, ribuan warga mengungsi ke daerah Rawagede.

Pertempuran kemudian berkobar di kedua tempat tersebut sehingga menewaskan ratusan orang yang berasal dari kalangan sipil.

Atas peristiwa mengenaskan ini, pada 14 September 2011, pengadilan Den Haag meminta pemerintah Belanda bertanggung jawab dan membayar kompensasi kepada para korban dan keluarganya.

Baca juga: Alasan TRI dan Pemuda Membumihanguskan Aset Kota Bandung

Penyebab pembantaian Rawagede

Pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia, tentara Belanda masih terus berusaha menguasai kembali wilayah Indonesia dengan melancarkan Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli-5 Agustus 1947.

Setelah tentara Belanda datang bersama tentara Sekutu, mereka berhasil menguasai wilayah Jawa Barat.

Akibatnya, Tentara Republik Indonesia (TRI) banyak yang memilih mundur ke pedesaan dan bergabung bersama rakyat setempat untuk membangun pertahanan menghadapi serangan Belanda.

Beberapa pasukan TRI bermarkas di Desa Rawagede dan dipimpin oleh Kapten Lukas Kustarjo.

Sejak lama, Kapten Lukas memang sudah menjadi incaran Belanda karena ia berkali-kali telah menyerang pos-pos militer Belanda.

Alasan Desa Rawagede dijadikan sebagai markas pertahanan oleh TRI adalah sebagai berikut:

  • Berada di tengah segi tiga konsentrasi tentara Belanda yang bermarkas di Karawang, Cikampek, dan Rengasdengklok.
  • Merupakan desa yang pro-republik.
  • Letaknya strategis.

Apesnya, markas pejuang di Desa Rawagede diketahui oleh antek-antek Belanda.

Baca juga: Lukas Kustaryo, Pejuang yang Dijuluki Begundal Karawang

Jalannya pertempuran

Suatu waktu, saat Kapten Lukas sedang menelusuri perjalanan menuju Sukatani, Bekasi, perjalanan mereka tercium oleh mata-mata Belanda.

Mereka segera melapor ke pihak militer Belanda bahwa Kapten Lukas telah menyusup ke Rawagede.

Tanpa pikir panjang, tentara militer Belanda segera mempersiapkan rencana penyerangan mendadak terhadap Kapten Lukas dan prajuritnya.

Setelah semua siap, tentara Belanda yang dipimpin oleh Mayor Wajiman langsung menyerbu Desa Rawagede pada pagi hari tanggal 9 Desember 1947.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com