Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daniel Maukar, Pilot yang Dituding Mencoba Membunuh Presiden Soekarno

Kompas.com - 01/08/2022, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Daniel Maukar adalah seorang penerbang berpangkat Letnan Dua yang dijuluki Last Tiger atau Tiger sebagai nama panggilannya sebagai penerbang.

Daniel Maukar disebut-sebut sebagai salah satu pilot terbaik karena dipercaya menerbangkan pesawat tempur Mig-17 buatan Uni Soviet.

Meskipun berprestasi, Daniel Maukar akhirnya dikenal karena menembaki Istana Negara menggunakan pesawat Mig-17 yang ia bawa.

Baca juga: Gerakan Permesta: Latar Belakang, Tuntutan, dan Penumpasan

Kiprah

Daniel Maukar atau yang bernama lengkap Daniel Alexander Maukar lahir di Bandung, Jawa Barat, tanggal 20 April 1932.

Ia merupakan putra dari Karel Herman Maukar dan Enna Talumepa.

Sebenarnya, tidak banyak informasi pribadi yang didapat tentang Daniel Maukar.

Namun, ia dikenal sebagai salah satu pilot pesawat tempur terbaik di Tanah Air pada masanya.

Kehebatannya terbukti dengan ia dipercaya oleh Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) untuk menerbangkan pesawat tempur milik Uni Soviet, Mig-17.

Sayangnya, dibalik prestasi tersebut, ternyata Daniel termasuk salah satu pelaku yang mencoba melakukan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno pada 1960.

Baca juga: Peran Wright Bersaudara terhadap Dunia Penerbangan

Pelaku penembakan Istana Negara 1960

Awal mula keterlibatan Daniel Maukar terhadap upaya pembunuhan Presiden Soekarno, karena ia berhasil dihasut oleh salah satu anggota Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), Sam Karundeng.

Pasalnya, Sam mengajak Daniel dan kakaknya, Herman, bersekongkol menjalankan sebuah misi bernama Manguni.

Manguni merupakan bagian dari gerakan yang menuntut Pemerintah Republik Indonesia melakukan diplomasi bersama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).

Permesta terbentuk karena rasa kecewa rakyat terhadap sistem pembangunan dan ekonomi yang dianggap tidak adil antara pemerintah pusat dengan daerah.

Awalnya Daniel menolak ajakan Sam, tetapi setelah mengetahui tujuan Manguni adalah menuntut perdamaian nasional, Daniel mengubah keputusannya.

Bahkan, Daniel mengajukan diri untuk menembak Kompleks BPM di Tanjung Priok, Istana Negara, dan Istana Bogor pada tanggal 9 Maret 1960 pagi, karena ia mendapat jadwal menerbangkan pesawat Mig-17 seorang diri di hari itu.

Tepat pada 9 Maret 1960, Daniel yang mendapat jatah terbang terakhir langsung melancarkan aksinya.

Tempat pertama yang ia tembaki adalah Kompleks BPM di Tanjung Priok, kemudian dilanjutkan ke Istana Negara, dan terakhir di Istana Bogor.

Disebutkan bahwa target utama dari aksi penembakan ini adalah Presiden Soekarno.

Daniel Maukar sedang diadili di Mahkamah Militer tahun 1960Kolase Tribunnews Daniel Maukar sedang diadili di Mahkamah Militer tahun 1960

Beruntungnya, Presiden Soekarno berhasil selamat karena pada hari itu beliau sedang tidak berada di dalam Istana Negara.

Setelah Daniel Maukar selesai menembaki istana, ia mendaratkan pesawatnya di persawahan di Kadungora, Leles, Garut, Jawa Barat.

Di Garut inilah Daniel berhasil ditangkap oleh pasukan tentara Divisi Siliwangi dan langsung dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Begitu pemeriksaan selesai, di dalam pengadilan disebutkan bahwa Daniel Maukar dituduh terlibat dalam aksi makar dan percobaan pembunuhan terhadap Soekarno.

Namun, ada beberapa catatan sejarah yang menyebutkan bahwa Daniel atas tuduhan percobaan pembunuhan Presiden Soekarno.

Bahkan, disebutkan juga saat Daniel menjatuhkan tembakannya ke Istana Negara, ia sudah tahu bahwa Presiden Soekarno sedang tidak berada di tempat.

Akan tetapi, masih belum bisa dipastikan apakah tujuan penembakan yang dilakukan oleh Daniel Maukar ini memang untuk membunuh Presiden Soekarno atau hanya sebagai bentuk ancaman kepada pemerintah Soekarno.

Kendati begitu, pihak aparat keamanan menemukan sejumlah senjata dan dokumen rencana pembunuhan terhadap Presiden Soekarno.

Berdasarkan bukti yang ada, Daniel Maukar pun dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Angkatan Udara pada 16 Juli 1960.

Namun, ada yang menyatakan bahwa Daniel Maukar tidak pernah dieksekusi, bahkan dibebaskan.

Disebutkan bahwa Kepala AURI saat itu, Letnan Kolonel Surjadarma berusaha membujuk Presiden Soekarno untuk mencabut hukuman mati Daniel Maukar.

Pada akhirnya, tahun 1964, Presiden Soekarno mengabulkan permintaan Surjadarma.

Kemudian, pada 1968, Daniel Maukar dibebaskan setelah Soekarno tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Daniel Maukar menghembuskan napas terakhirnya pada 16 April 2007, di Rumah Sakit Cikini, Jakarta.

Peristiwa penembakan Presiden Soekarno oleh Daniel Maukar ini disebut sebagai Peristiwa Maukar.

 

Referensi:

  • Jonge, Walentina Waluyanti de. (2013). Tembak Bung Karno rugi 30 sen, Sukarno Undercover. Yogyakarta: Galang Pustaka.
  • Kartohadiprodjo, M Harjono. (2022). Melangkah di Tiga Zaman. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  • Matanasi, Petrik. (2009). Pemberontak Tak (Selalu) Salah, Seratus Pembangkangan di Nusantara. Yogyakarta: I:BOEKOE.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com