KOMPAS.com - Datuk Ri Tiro merupakan seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan.
Ia berjuang menyebarkan agama Islam ke Sulawesi Selatan bersama dua kawannya, Datuk Ri Bandang dan Datuk Patimang.
Datuk Ri Tiro berhasil mengislamkan beberapa kerajaan di Sulawesi Selatan yang sebelumnya menganut kepercayaan lokal.
Datuk Ri Tiro memiliki nama asli Nurdin Ariyani atau Abdul Jawad dan bergelar Khatib Bungsu.
Ia mendapatkan gelar Datuk Ri Tiro karena wilayah dakwahnya berada di daerah Tiro, Bulukumba.
Ia berasal dari Koto Tengah, Sumatra Barat. Meski demikian, tidak diketahui secara pasti kapan ia lahir.
Ia pernah mengenyam pendidikan ilmu agama di Kesultanan Aceh yang saat itu menjadi salah satu pusat keilmuan Islam di Asia Tenggara.
Setelah dirasa cukup ilmunya, Datuk Ri Tiro diutus menyebarkan Islam ke Sulawesi Selatan oleh Sultan Aceh.
Baca juga: Sejarah Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan
Setelah mendapatkan titah dari Sultan Aceh, Datuk Ri Tiro kemudian berangkat ke Sulawesi Selatan.
Ia mendarat di Kedatuan Luwu lewat Teluk Bone. Ia ditemani oleh Datuk Ri Bandang dan Datuk Patimang.
Mereka bertiga kemudian mulai berdakwah dan mengislamkan Kerajaan Luwu pada tahun 1603.
Hal itu dibuktikan lewat La Pattiwaro Daeng Parabbung, penguasa Luwu saat itu, yang akhirnya memeluk Islam.
Setelah itu, Datuk Ri Bandang dan temannya pergi ke Gowa dan Tallo. Mereka bertiga juga berhasil mengislamkan raja Gowa dan Tallo.
Datuk Ri Tiro kemudian menetap di wilayah Kerajaan Tiro sebagai pusat pergerakan dakwah Islamnya.
Di sana Datuk Ri Tiro mengajarkan tentang syariat, tarekat, hakikat dan makrifat Islam.