Zaman batu muda atau Neolithikum merupakan masa ketika manusia berkembang dengan cara bercocok tanam dan beternak.
Pada masa ini, peradaban manusia juga sudah berkembang dengan membangun tempat tinggal untuk menetap secara permanen maupun musiman.
Manusia di era ini juga sudah mengembangkan kebudayaannya, seperti mengenal leluhur serta melakukan persembahan.
Peninggalan di era batu muda berupa kapak persegi, kapak batu, kapak lonjong, dan berbagai macam perhiasan seperti gelang, kalung, dan tembikar.
Baca juga: Masa Bercocok Tanam: Ciri-ciri, Kehidupan, dan Peninggalan
Zaman Logam adalah masa ketika manusia mampu membuat peralatan dari logam untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Pada zaman logam, manusia dikatakan telah mengembangkan teknologi dengan cukup baik.
Sebab, logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan mudah seperti ketika manusia membuat peralatan dari batu.
Manusia mengolah dan membentuk bahan-bahan logam menjadi berbagai peralatan. Hal tersebut membuktikan bahwa manusia telah mengenal teknik peleburan logam sejak masa itu.
Zaman logam juga disebut Masa Perundagian karena adanya golongan undagi dalam masyarakat yang terampil di bidang masing-masing.
Di Indonesia, zaman logam dibedakan ke dalam dua periode atau pembabakan, yakni zaman perunggu dan zaman besi. Berikut ini penjelasannya:
Zaman Perunggu merupakan istilah yang mengacu pada kurun waktu perkembangan kebudayaan umat manusia.
Pada zaman ini manusia berkembang dan mulai mengetahui teknik peleburan tembaga dan timah.
Manusia kemudian memadukan kedua jenis logam, seperti tembaga dan timah menjadi perunggu.
Selain itu, pada era ini, manusia sudah pandai dalam mengabadikan ingatan ke dalam bentuk keterangan tertentu.
Zaman besi ditandai dengan manusia yang mulai memanfaatkan besi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selain itu, pada zaman besi terjadi perubahan bercocok tanam, kepercayaan agama, dan gaya seni.
Adapun hasil kebudayaan manusia pada zaman besi di antaranya adalah mata tombak, kapak, cangkul, dan pisau.
Baca juga: Mengapa Pulau Jawa Menjadi Pusat Penemuan Fosil Manusia Purba?
Referensi: