Periode Tiga Kerajaan China

KOMPAS.com - Periode Tiga Kerajaan di China mengacu pada zaman berdirinya tiga negara, yaitu Cao Wei di utara, Shu Han di barat daya, dan Wu Timur atau Sun Wu di tenggara.

Periode Tiga Kerajaan atau Zaman Tiga Negara dimulai sejak runtuhnya Dinasti Han pada 220 hingga 280.

Antara tahun 200 hingga 263, situasi militer di antara tiga negara terbilang stabil.

Sedangkan pada akhir periode Tiga Kerajaan, terjadi penaklukan Shu Han oleh Cao Wei pada 263, perebutan Cao Wei oleh Dinasti Jin pada 266, dan takluknya Sun Wu oleh Dinasti Jin pada tahun 280.

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di China

Berdirinya Tiga Negara

Pada awal Masehi, Dinasti Han yang telah berdiri di China sejak sekitar 206 SM, mulai mengalami kemunduran.

Berbagai permasalahan memicu pemberontakan yang semakin melemahkan kekuasaan kaisar.

Di istana sendiri, terjadi konflik internal yang berakhir dengan pembunuhan anggota kerajaan, kasim, dan para pejabat istana.

Kaisar Han terakhir, yang disebut-sebut sebagai raja boneka, mencari perlindungan kepada salah satu jenderalnya, Cao Cao.

Pada sekitar tahun 208, China sebenarnya telah terbagi ke dalam tiga wilayah kekuasaan, di mana penguasa Dinasti Han tinggal di utara bersama Jenderal Cao Cao.

Dua wilayah lainnya dikuasai oleh jenderal Dinasti Han yang lain, yakni Liu Bei dan Sun Quan.

Pada 220, Cao Cao meninggal dan putranya, Cao Pi, memaksa kaisar Han terakhir untuk menyerahkan kekuasaannya.

Peristiwa itulah yang menandai berdirinya Cao Wei di wilayah utara dengan ibu kota di Luoyang, sekaligus dimulainya Periode Tiga Kerajaan.

Pasalnya, pada 221, Liu Bei mendirikan kerajaan baru bernama Shu Han di wilayah provinsi Sichuan saat ini, disusul oleh Jenderal Sun Quan yang mendirikan Sun Wu pada 229 di daerah Nanjing saat ini.

Baca juga: Dinasti Han: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Periode Tiga Kerajaan

Cao Wei (220-266)

Di antara penguasa Tiga Kerajaan, Cao Wei adalah negara yang paling kuat serta memiliki wilayah terluas dan populasi terbanyak.

Selama kurang lebih 45 tahun berdiri, terdapat lima penguasa yang memerintah Cao Wei, di antaranya:

• Cao Pi (220-226)
• Cao Rui (226-239)
• Cao Fang (239-254)
• Cao Mao (254-260)
• Cao Huan (260-265)

Baca juga: Dinasti Yuan: Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan

Shu Han (221-263)

Shu Han didirikan oleh Liu Bei pada 221 dengan ibu kota di Chengdu, dan bertahan hingga tahun 263.

Setelah Liu Bei (221-223), kekuasaan Shu Han berada di tangan Liu Shan, yang akhirnya menyerah pada Cao Wei pada 263.

Sun Wu (229-280)

Sun Wu didirikan oleh Sun Quan (229-252) pada 229 di Nanjing. Setelah Sun Quan, berikut ini tiga penguasa Sun Wu.

• Sun Liang (252–258)
• Sun Xiu (258–264)
• Sun Hao (264–280)

Baca juga: Dinasti Ming: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Akhir Periode Tiga Kerajaan

Cao Wei menaklukkan Shu Han pada sekitar tahun 263. Namun, dua tahun kemudian, salah satu jenderal Wei, Sima Yan, merebut takhta dan mendirikan Dinasti Jin.

Pada 280, Dinasti Jin menaklukkan Sun Wu, dan menyatukan kembali wilayah China.

Tiga Kerajaan berlangsung dalam waktu singkat, tetapi memiliki banyak kontribusi dalam sejarah China, khususnya pada bidang seni.

Selain itu, Tiga Kerajaan menjadi salah satu periode paling berdarah dalam sejarah China.

Menurut riwayat, puluhan juta populasi menjadi korban perang selama periode Tiga Kerajaan.

Di tengah-tengah intrik politik dan peperangan, juga terdapat kisah cinta yang paling menarik dalam sejarah China.

Kisah cinta tersebut banyak diangkat ke dalam cerita novel, salah satu yang paling terkenal adalah novel berjudul Sanguozhi Yanyi (Romansa Tiga Kerajaan).