Seperti ayahnya, Sunan Kalijaga, Sunan Muria juga menyebarkan Islam dengan gamelan serta wayang.
Sunan Muria diketahui ahli dalam menyampaikan kisah agama Islam dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Salah satu kisah pewayangan yang kerap disampaikan oleh Sunan Muria dalam dakwahnya adalah Topo Ngeli, yang berarti menghanyutkan diri dalam masyarakat.
Kisah itu sebelumnya juga pernah diceritakan oleh Sunan Kalijaga. Dalam perjalanan dakwahnya, Sunan Muria juga menciptakan karya.
Karya Sunan Muria adalah Tembang Macapat, tepatnya Sinom dan Kinanthi.
Baca juga: Moh Limo, Ajaran Dakwah Sunan Ampel
Sunan Muria merupakan Wali Songo yang sangat memperhatikan kelestarian lingkungan.
Oleh sebab itu, Sunan Muria mengajarkan masyarakat untuk meruwat atau merawat bumi.
Adapun beberapa ajaran Sunan Muria dalam Meruwat Bumi di antaranya:
Sunan Muria wafat pada tahun 1551. Makamnya berada di lereng Gunung Muria, Kecamatan Colo, 18 kilometer dari Kota KUdus.
Di sekitar makamnya, ada 17 makam prajurit dan abdi dalem yang dipercaya sebagai pengawalnya.
Referensi: