Ia menyebarkan bahasa Portugis di Brasil, yang masih digunakan oleh penduduk di sana sampai sekarang.
Baca juga: Vasco da Gama, Penemu Jalur Laut dari Eropa ke India
Setelah tinggal selama 10 hari di Brasil, Pedro Alvares Cabral melanjutkan ekspedisinya ke India.
Dalam perjalanan, Cabral harus menghadapi kerasnya lautan hingga membuat empat kapal yang dikomandoinya hilang beserta awak kapalnya.
Kapal-kapal yang tersisa pun membuang jangkar pada 13 September 1500 di Kalikut, India.
Penguasa setempat saat itu, Zamorin, menyambut kedatangan Cabral dengan baik. Ia bahkan diizinkan mendirikan pos perdagangan yang akan dibentengi.
Namun, tidak lama kemudian, perselisihan terjadi antara pedagang Muslim dengan rombongan Cabral.
Pada 17 Desember, para pedagang Muslim menyerang pos perdagangan Cabral, yang dibalas dengan memborbardir kota dan menangkap 10 kapal pedagang Islam.
Setelah itu, Cabral berlayar ke pelabuhan India di Coching (sekarang Kochi), di mana ia kembali diterima dan diizinkan berdagang rempah-rempah.
Cabral juga mendirikan pelabuhan di Carangolos dan Cananor, sebelum akhirnya kembali ke Portugis setahun kemudian.
Baca juga: Mengapa Raja Portugis Mengangkat Vasco da Gama sebagai Penguasa Goa?
Setelah melakukan ekspedisi panjang, kondisi kesehatan Pedro Alvares Cabral mulai menurun. Ia kerap mengalami demam dan semacam tremor.
Pada 1509, Cabral memutuskan untuk tinggal di Santarem, Portugal, dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.
Menurut sejarah, Cabral meninggal pada 1520, tetapi tidak dapat dipastikan apa penyebabnya.
Jasadnya dikebumikan di Kapela Sao Joao Evangelista di Santarem, Portugal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.