Kedudukan Wanita Taman Siswa akhirnya semakin diperkuat sejak 1931, karena telah dibentuk suatu badan yang dinamakan Badan Wanita Taman Siswa.
Selain itu, Wanita Taman Siswa berperan besar sebagai salah satu pelopor pembentukan federasi (gabungan) organisasi perempuan pada 1928.
Federasi tersebut adalah Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI), yang kemudian berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Wanita Taman Siswa masih melanjutkan cita-cita perjuangan dari para pendahulunya hingga saat ini.
Cabang organisasi Wanita Taman Siswa telah menyebar luas di luar daerah Yogyakarta.
Referensi:
- Dewantara, B.S. (1984). Nyi Hajar Dewantara dalam Kisah dan Data. Jakarta: PT Gunung Agung.
- Ohorella, G.A., Sri Sutjiatiningsih, dan Muchtaruddin Ibrahim. (1992). Peranan Wanita Indonesia dalam Masa Pergerakan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
- Anjani, Khairul Tri dan Heni Handayani. (2020). “Sejarah dan Perkembangan Organisasi Wanita Taman Siswa di Yogyakarta (1922 – 1952)”. Alur Sejarah: Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 3 Nomor 2, 2020. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI Press.
- Purwoko, Dwi. (1994). “Semangat Taman Siswa dan Perlawanannya terhadap Undang-Undang Sekolah Liar”. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 1 Nomor 2, Agustus 1994. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.