Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulgaria Volga, Negara Islam Tertua di Daratan Rusia

Kompas.com - 10/03/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulgaria Volga adalah negara yang pernah berdiri di daratan Rusia antara abad ke- 7 hingga abad ke-13.

Negeri ini pusat pemerintahannya berada di Kota Bulghar, yang saat ini berada di sekitar Sungai Volga dan Sungai Kama, di Rusia bagian barat.

Bulgaria Volga sempat menjadi negara Islam saat pemimpinnya, Khan Almis, menjadi Muslim dan mengubah namanya menjadi Jaffar pada 922.

Setelah itu, Bulgaria Volga menjalin kerja sama dengan Dinasti Abbasiyah, yang saat itu diperintah oleh Al-Muqtadir (908-932).

Kerjasama ini terjalin untuk membantu Bulgaria Volga membangun peradaban Islam serta membangun fasilitas umum.

Namun, menjelang pertengahan abad ke-13, negeri ini runtuh akibat invasi bangsa Mongol.

Baca juga: Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Rusia

Berdirinya Bulgaria Volga

Bulgaria Volga dibangun oleh orang-orang Bulgar, keturunan bangsa semi-nomaden Turk, yang berasal dari Asia Tengah.

Orang-orang Bulgar, yang menganut agama Tengrisme, mendiami sekitar Laut Hitam. Pada awal abad ke-7, terdapat dua suku utama yang sedang berkonflik, yakni suku Kutrigur dan Utigur.

Pemimpin Bulgaria Raya Lama, Khan Kubrat, datang dan berhasil menyatukan suku Kutrigur dan Utigur dalam satu pemerintahan pada 630-an.

Khan Kubrat kemudian membentuk sebuah konfederasi yang kuat dan dikenal sebagai Bulgaria Raya atau Onoghuria.

Sepeninggal Khan Kubrat pada 655, wilayah Bulgaria Raya dikuasai oleh putranya yang bernama Batbayan.

Pada masa inilah, Bulgaria Raya ditaklukan oleh Kekhaganan Khazar, negeri Yahudi pertama di Eropa.

Baca juga: Ketsaran Rusia: Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan

Setelah itu, Batbayan bersama dengan Kotrag, pemimpin suku Kutrigur, menuju lembah Sungai Volga dan Sungai Kama.

Mereka kemudian mendirikan sebuah negara baru yakni Bulgaria Volga pada akhir abad ke-7.

Wilayah Bulgaria Volga saat ini masuk ke dalam Republik Tatarstan maupun Chuvashia di Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com