Begitu pula dengan pasukan Sasaniyah di bawah pimpinan Jenderal Rostam, yang berjumlah sekitar 120.000 pasukan.
Baca juga: Penaklukan Persia oleh Muslim
Sebelum Perang Qadisiyah pecah, kedua belah pihak terlebih dahulu mengadakan perundingan untuk mendapatkan jalan keluar.
Namun, dalam perundingan tersebut tidak mencapai kesepakatan, sehingga menimbulkan pertempuran pada hari pertama.
Di hari pertama dan kedua pertempuran, pasukan Islam mengalami kekalahan karena tentaranya lebih sedikit dan pasukan Persia juga dibantu dengan gajah.
Pada hari ketiga, pasukan Islam di Qadisiyah mendapatkan tambahan pasukan Islam yang selesai bertugas dari Perang Yarmuk di Suriah di bawah pimpinan Panglima Militer Khalid bin Walid.
Selain mendapat tambahan tentara, pasukan Muslim juga telah menemukan cara mengelabuhi pasukan gajah Persia.
Pasukan Islam memberikan kostum kepada pasukan kudanya guna menakuti pasukan gajah Persia.
Baca juga: Perang Yarmuk, Perang Pembuka Islam Melawan Kekaisaran Romawi
Cara ini pun berhasil, hingga membuat gajah-gajah lari dan membunuh pasukan Persia sendiri.
Lalu, pada hari keempat pertempuran, muncul badai pasir yang mengarah ke perkemahan pasukan Persia.
Situasi ini dimanfaatlan oleh pasukan Islam untuk menggempur pertahanan Persia dengan menghujani anak panah.
Saat itulah, pasukan Persia mulai melemah dan melarikan diri. Terlebih lagi, pemimpin mereka, Rostam Farrokhzad, meninggal dengan sebab yang kurang jelas.
Mundurnya pasukan Persia dari arena pertempuran di Qadisiyah menandai kemenangan pasukan Muslim, yang juga memperolah banyak rampasan perang.
Setelah itu, pasukan Islam terus mendesak ke dalam wilayah Persia hingga memasuki pusat pemerintahan Sasaniyah di Kota Mada'in.
Baca juga: Kekaisaran Persia: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan
Kemenangan dalam Perang Qadisiyah sangat berarti bagi pasukan Islam, karena berhasil meluaskan wilayahnya di tanah Persia.
Selain perluasan wilayah, Kekhalifahan Rasyidun juga memanfaatkannya untuk menyebarkan agama Islam dan budaya Islam di Persia.
Penaklukan ini juga menjadi cikal bakal wilayah Persia menjadi pusat perkembangan peradaban Islam di bawah Dinasti Abbasiyah.
Referensi: