Sejarah Islam di Filipina

KOMPAS.com - Filipina merupakan negara di wilayah Asia Tenggara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik.

Setelah Katolik, Islam merupakan agama terbesar kedua yang dianut oleh masyarakat Filipina.

Pada 2015, umat Muslim Filipina diperkirakan berjumlah 6 juta lebih, atau sekitar enam persen dari keseluruhan populasi di negara tersebut.

Mayoritas kaum Muslim terbesar di Filipina berada di Pulau Mindanao, Palawan, dan Kepulauan Sulu.

Proses Islamisasi di Filipina diperkirakan dimulai pada abad ke-14, yang dilakukan oleh para ulama dan pedagang asal Arab, India, Persia, dan Indonesia.

Baca juga: Front Pembebasan Nasional Moro, Organisasi Muslim di Filipina

Masuknya Islam di Filipina

Ada beberapa teori tentang awal mula masuknya Islam di Filipina.

Islam diperkirakan masuk ke wilayah Filipina sekitar tahun 1300-an. Bukti arkeologi yang menunjukan Islam hadir di Filipina adalah ditemukannya sebuah batu nisan atas nama Miqbal, dengan tahun 1310. Batu nisan ini ditemukan di Badatto, tidak jauh dari Jolo, Pulau Sulu.

Teori lainnya, Islam masuk ke wilayah Filipina menjelang akhir 1300-an.

Awal masuknya Islam ke wilayah Filipina diperkirakan terjadi pada 1380. Wilayah pertama yang mendapat pengaruh Islam adalah Kepulauan Sulu dan Mindanao.

Agama dan budaya Islam dibawa ke Filipina oleh seorang tabib dan ulama asal Arab yang bernama Karimul Makhdum.

Masjid Shiekh Karimul Makhdum adalah masjid pertama yang dibangun di Filipina pada tahun 1380.

Selain Karimul Makhdum, tokoh yang membawa Islam ke Filipina adalah Raja Baguinda, yang merupakan seorang pangeran dari tanah Minangkabau, Sumatera Barat.

Raja Baguinda datang dan menyebarkan Islam di Kepulauan Zamboanga dan Basilan pada sekitar tahun 1390.

Dari Kepulauan Zamboanga dan Basilan inilah awal mula peradaban Islam di Filipina dirintis.

Baca juga: Sejarah Islam di Vietnam

Sejak itu, kedatangan umat Muslim India di Filipina yang awalnya menyebarkan Islam di Malaysia dan Indonesia, semakin menguatkan penyebaran agama Islam.