Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang

Kompas.com - 11/02/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Contoh gerakan bawah tanah

Kelompok yang melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penjajahan Jepang adalah sebagai berikut.

Kelompok Sukarni

Kelompok Sukarni melakukan gerakan bawah tanah dengan menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan, menghimpun orang-orang yang revolusioner, dan mengungkap segala kebohongan yang dilakukan Jepang.

Sukarni menghimpun tokoh pergerakan lainnya, seperti Adam Malik, Kusnaeni, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimiharjo.

Kelompok Achmad Soebardjo

Pada masa pendudukan Jepang, Achmad Soebardjo mengemban tugas sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Penghubung Angkatan Laut) di Jakarta.

Dalam gerakan bawah tanah, Achmad Soebardjo bertugas untuk menghimpun tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang.

Baca juga: Peran Achmad Soebardjo dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kelompok Sjahrir

Salah satu gerakan bawah tanah yang berhasil menyadap siaran radio Sekutu adalah Kelompok Sjahrir.

Kemudian, informasi yang didapat akan disebarluaskan. Kelompok Sjahrir menyebarluaskan informasi yang mereka dapat ke luar Jakarta, seperti Cirebon, Garut, dan Semarang.

Sutan Sjahrir melakukan gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang bersama teman-teman sekolahnya.

Setelah itu, dibentuklah sebuah kelompok rahasia yang dinamai Kelompok Sjahrir.

Selama melakukan gerakan bawah tanah, Sjahrir berusaha menjalin hubungan dengan para pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang.

Gerak-gerik Sjahrir pun sempat dicurigai oleh Jepang. Guna menutup kecurigaan itu, ia bersedia mengajar di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan Laut Jepang (Kaigun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com