Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tugu Muda Semarang

Kompas.com - 10/02/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tugu Muda terletak di jantung Kota Semarang, tepatnya di persimpangan lima jalan utama, yaitu Jalan Pandanaran, Jalan Mgr. Sugiopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, dan Jalan dr. Sutomo.

Pembangunan tugu ini dimulai pada 1951 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1953.

Tujuan pendirian Tugu Muda di Semarang adalah mengenang gugurnya pemuda dalam peristiwa heroik di Semarang.

Adapun peristiwa yang melatarbelakangi dibangunnya Tugu Muda adalah Pertempuran Lima Hari di Semarang, yang terjadi pada 15 Oktober 1945.

Monumen ini menggambarkan semangat juang dan patriotisme warga Semarang saat itu yang berusaha mempertahankan kemerdekaan.

Para pejuang yang berasal dari berbagai kalangan, sangat gigih dan rela berkorban demi kedaulatan bangsa.

Baca juga: Pertempuran Lima Hari di Semarang

Sejarah pembangunan

Tugu Muda dibangun sebagai monumen peringatan gigihnya rakyat Semarang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Awalnya, tugu ini didirikan di tengah alun-alun Semarang. Gubernur Jawa Tengah, Wongsonegoro, meletakkan batu pertama pembangunan pada 28 Oktober 1945.

Namun, meletusnya perang pada bulan November 1945 menyebabkan proyek pembangunan Tugu Muda tertunda.

Bahkan tugu ini dibongkar oleh tentara Belanda yang tergabung dalam NICA (Nederlandsch Indie Civil Administratie) dan RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees).

Selanjutnya pada 1949, melalui Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), pembangunan monumen dilanjutkan kembali.

Akan tetapi, proyek pembangunan tugu kembali tertunda lantaran permasalahan dana.

Dua tahun berselang, tepatnya pada 1951, Wali Kota Semarang, Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk sebuah panitia untuk melanjutkan proyek pembangunan Tugu Muda.

Baca juga: Kariadi, Dokter yang Gugur di Pertempuran Lima Hari Semarang

Dalam proyek kali ini, diputuskan lokasi pembangunan Tugu Muda tidak lagi berada di alun-alun, tetapi di lokasinya saat ini, yaitu di depan bangunan Lawang Sewu.

Pemilihan lokasi ini karena persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr. Sugiopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, dan Jalan dr. Sutomo itu merupakan tempat terjadinya Pertempuran Lima Hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com