Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang

Gerakan mereka tidak menjurus pada perlawanan bersenjata, tetapi lebih bertujuan menggalang solidaritas dan memperteguh cita-cita perjuangan.

Perjuangan melalui gerakan bawah tanah dilakukan karena penjagaan pemerintah Jepang yang sangat ketat.

Tokoh yang memelopori gerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir dan Amir Syarifuddin.

Contoh gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang adalah perjuangan yang dilakukan Kelompok Sukarni dengan menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan, menghimpun orang-orang yang revolusioner, dan mengungkap segala kebohongan yang dilakukan Jepang.

Latar belakang

Tujuan Jepang menduduki Indonesia adalah karena negara tersebut membutuhkan sumber daya untuk menunjang keperluan Perang Asia Pasifik.

Sejak saat itu, Jepang terus berusaha mendapat dukungan dari rakyat Indonesia, terutama para pemimpin nasionalis, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir.

Awalnya, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sjahrir menolak untuk bekerja sama dengan Jepang.

Namun, keputusan itu berubah. Mereka setuju bekerja sama dengan Jepang agar bisa melanjutkan perjuangan kemerdekaan.

Perjuangan Indonesia saat itu dilanjutkan dengan dua cara, yaitu gerakan atas tanah dan gerakan bawah tanah.

Gerakan bawah tanah disebut sebagai gerakan secara rahasia, karena bertujuan agar tidak dicurigai oleh pemerintah Jepang.

Perlawanan dengan gerakan bawah tanah tidaklah menjurus pada perlawanan persenjataan, melainkan lebih kepada menunjang solidaritas dan memperteguh cita-cita perjuangan.

Gerakan bawah tanah dilakukan oleh kelompok-kelompok yang saling berkomunikasi dan bekerja sama.

Gerakan bawah tanah dipimpin oleh sejumlah tokoh nasionalis dan golongan pemuda.

Lantas, apa saja gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang?

Contoh gerakan bawah tanah

Kelompok yang melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penjajahan Jepang adalah sebagai berikut.

Kelompok Sukarni

Kelompok Sukarni melakukan gerakan bawah tanah dengan menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan, menghimpun orang-orang yang revolusioner, dan mengungkap segala kebohongan yang dilakukan Jepang.

Sukarni menghimpun tokoh pergerakan lainnya, seperti Adam Malik, Kusnaeni, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimiharjo.

Kelompok Achmad Soebardjo

Pada masa pendudukan Jepang, Achmad Soebardjo mengemban tugas sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Penghubung Angkatan Laut) di Jakarta.

Dalam gerakan bawah tanah, Achmad Soebardjo bertugas untuk menghimpun tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang.

Kelompok Sjahrir

Salah satu gerakan bawah tanah yang berhasil menyadap siaran radio Sekutu adalah Kelompok Sjahrir.

Kemudian, informasi yang didapat akan disebarluaskan. Kelompok Sjahrir menyebarluaskan informasi yang mereka dapat ke luar Jakarta, seperti Cirebon, Garut, dan Semarang.

Sutan Sjahrir melakukan gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang bersama teman-teman sekolahnya.

Setelah itu, dibentuklah sebuah kelompok rahasia yang dinamai Kelompok Sjahrir.

Selama melakukan gerakan bawah tanah, Sjahrir berusaha menjalin hubungan dengan para pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang.

Gerak-gerik Sjahrir pun sempat dicurigai oleh Jepang. Guna menutup kecurigaan itu, ia bersedia mengajar di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan Laut Jepang (Kaigun).

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/11/120000179/gerakan-bawah-tanah-pada-masa-pendudukan-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke