Setahun kemudian, bersamaan dengan meletusnya Revolusi Sosial yang didukung pihak komunis pada 1946, Kesultanan Langkat terguncang kedaulatannya.
Keadaan itu semakin diperparah setelah Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah wafat pada 1948.
Setelah era Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah, sultan di Langkat praktis kehilangan kekuasaan politiknya dan hanya bertahta sebagai Pemangku Adat dan Kepala Keluarga Kerajaan hingga sekarang.
Baca juga: Kerajaan Mempawah: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan
Raja-raja Kesultanan Langkat
- Dewa Shahdan (1568-1580)
- Dewa Sakti (1580-1612)
- Raja Kahar (1612-1673)
- Raja Badiuzzaman bin Raja Kahar (1673-1750)
- Raja Kejuruan Hitam (1750-1818)
- Raja Ahmad (1818-1840)
- Tuanku Sultan Haji Musa al-Khalid al-Mahadiah Muazzam Shah (1840-1893)
- Tuanku Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rakhmat Shah (1893-1927)
- Tuanku Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah (1927-1948)
- Tengku Atha'ar bin Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Shah (1948-1990)
- Tengku Mustafa Kamal Pasha (1990-1999)
- Tengku Dr Herman Shah (1999-2001)
- Tuanku Sultan Iskandar Hilali Abdul Jalil Rahmad Shah al-Hajj (2001-2003)
- Tuanku Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah al-Haj (2003-sekarang)
Referensi:
- Taniputera, Ivan. 2017. Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara: Hikayat dan Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.