Ketiga batu nisan tersebut memiliki persamaan dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang meninggal pada 1419.
Baca juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam
Seorang sarjana Belanda lainnya, J.P. Moquette, juga berpendapat bahwa Islam di Nusantara berasal dari Gujarat.
Moquette mengatakan bahwa batu nisan Maulana Malik Ibrahim bentuknya sama dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat.
Berdasarkan bukti sejarah yang berupa nisan kubur dan tata masyarakatnya, maka golongan pembawa islam ke Indonesia adalah para pedagang dari India.
Pendapat Moquette banyak didukung oleh peneliti lain, seperti Kern, Winstedt, Bousquet, Vlekke, Gonda, Schrieke, dan Hall.
Sir Thomas Arnold tidak setuju dengan pendapat Moquette dan menyanggah bahwa Islam berasal dari India bagian Coromandel dan Malabar.
Menurut Arnold, pedagang dari Coromandel dan Malabar yang menyebarkan Islam ke Nusantara.
Selain itu, kelemahan Teori Gujarat lainnya adalah perbedaan mazhab, di mana Kerajaan Samudra Pasai menganut Mazhab Syafi'i.
Sedangkan Muslim Gujarat lebih banyak menganut Mazhab Hanafi. Kelemahan lain dari teori ini adalah saat Islamisasi Samudera Pasai, Gujarat saat itu masih berupa Kerajaan Hindu.
Referensi: