Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Goryeo: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 06/01/2022, 16:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Konfusianisme, Buddhisme, dan Taoisme berpengaruh besar dalam kepercayaan masyarakatnya.

Nilai konfusianisme berpengaruh dalam kehidupan politik Goryeo, sedangkan Taoisme dan Buddhisme berpengaruh dalam bentuk ritual dan penghormatan kepada leluhur.

Baca juga: Raja Jungjong, Reformis dari Joseon

Perkembangan kesenian

Dalam bidang kesenian, Goryeo mengembangkan kesenian keramik hijau yang sangat terkenal.

Pada abad ke-12, kesenian Goryeo semakin berkembang dengan penemuan teknik sanggam atau menatah desain di atas permukaan.

Selain itu, Goryeo mengembangkan bidang percetakan. Sebelumnya, orang Goryeo menyalin tulisan atau mencetak buku dengan tangan.

Ketika permintaan buku di Goryeo meningkat, mereka kemudian mencari metode yang lebih cepat dan lebih baik dalam memproduksi buku. Hal itulah yang pada akhirnya melahirkan mesin cetak pres kayu.

Metode cetak dilakukan dengan menyiapkan susunan cetakan huruf satu per satu sebelum mencetaknya di atas kertas.

Penemuan bersejarah huruf cetak metal perunggu yang mudah disusun juga membawa perkembangan besar dalam seni cetak buku.

Baca juga: Raja Jeongjo, Penguasa Joseon yang Meninggal Misterius

Raja-raja Goryeo

  • Taejo (918–943)
  • Hyejong (943–945)
  • Jeongjong (945–949)
  • Gwangjong (949–975)
  • Gyeongjong (975–981)
  • Seongjong (981–997)
  • Mokjong (997–1009)
  • Hyeonjong (1009–1031)
  • Deokjong (1031–1034)
  • Jeongjong (1034–1046)
  • Munjong (1046–1083)
  • Sunjong (1083)
  • Seonjong (1083–1094)
  • Heonjong (1094–1095)
  • Sukjong (1095–1105)
  • Yejong (1105–1122)
  • Injong (1122–1146)
  • Uijong (1146–1170)
  • Myeongjong (1170–1197)
  • Sinjong (1197–1204)
  • Huijong (1204–1211)
  • Gangjong (1211–1213)
  • Gojong (1213–1259)
  • Wonjong (1259–1274)
  • Chungnyeol (1274–1308)
  • Chungseon (1308–1313)
  • Chungsuk (1313–1330; 1332–1339)
  • Chunghye (1330–1332; 1339–1344)
  • Chungmok (1344–1348)
  • Chungjeong (1348–1351)
  • Gongmin (1351–1374)
  • U (1374–1388)
  • Chang (1388–1389)
  • Gongyang (1389–1392)

Baca juga: Raja Cheoljong: Sejarah, Masa Pemerintahan, dan Kisah Tragis

Runtuhnya Goryeo

Selama berdiri hingga 1392, dinasti ini sudah terlibat dalam beberapa pergolakan dengan kekuatan besar.

Misalnya pada 1231, Goryeo diserang oleh bangsa Mongol. Peperangan di antara keduanya berlangsung selama bertahun-tahun.

Menjelang akhir abad ke-14, Dinasti Goryeo runtuh seiring dengan terjadinya perang selama bertahun-tahun dan pendudukan Kekaisaran Mongolia.

Selain itu munculnya Dinasti Ming di China memengaruhi situasi politik di Goryeo, yang pada akhirnya pecah menjadi dua kekuatan politik.

Kelompok reformis pertama dipimpin Jenderal Yi Seong Gye (didukung oleh Ming) dan kelompok kedua adalah Jenderal Choe (didukung oleh Yuan dari China).

Pada tahun 1388, Yi Seong Gye dan Jeong Do Jeon mengerahkan pasukan mereka dan melakukan kudeta.

Ia membunuh penguasa Goryeo, Raja U atau Woo, serta menyingkirkan Jeong Mung Ju, seorang pemimpin kelompok yang setia pada Goryeo.

Dengan begitu, Dinasti Goryeo runtuh dan digantikan oleh Dinasti Joseon yang didirikan oleh Yi Seong Gye.

 

Referensi:

  • Seung-Yoon, Yang. (2003). Sejarah Korea Sejak Awal Abad hingga masa Kontemporer. Yogyakarta: UGM Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com