Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Peradaban Amerika Kuno

Kompas.com - 05/01/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut sejarah, benua Amerika ditemukan oleh pelaut Italia bernama Christopher Columbus pada 1492.

Namun, sebenarnya beberapa orang dari Afrika, Asia, dan Eropa telah tercatat lebih dulu sampai di Amerika jauh sebelum Columbus.

Selain itu, sejak ribuan tahun sebelum Masehi, banyak peradaban Amerika yang muncul secara silih berganti.

Suku Maya, Inca, Aztec, merupakan beberapa suku dari Amerika yang dikenal memiliki peradaban terbesar sepanjang sejarah.

Selain peradaban Maya, Inca, dan Aztec, masih banyak peradaban kuno di Amerika sebelum akhirnya mengalami keruntuhan.

Lantas, apa saja peradaban Amerika Kuno?

Baca juga: Sejarah Penemuan Benua Amerika

Peradaban Caral-Supe (3000-2500 SM)

Peradaban Caral-Supe atau Norte Chico merupakan peradaban tertua di benua Amerika yang berkembang sekitar tahun 3000-2500 SM.

Sisa-sisa peradaban ini baru ditemukan pada abad ke-21, di mana desa-desa Caral-Supe terletak di sepanjang pantai Peru Tengah.

Ciri khas Kota Caral adalah memiliki gundukan tanah yang sangat besar dan monumen raksasa yang terkadang dirasa sebagai bukit.

Peradaban Olmek (1200-400 SM)

Olmek merupakan peradaban kuno di Amerika yang berkembang di Meksiko sejak 1200 hingga 400 SM.

Peradaban Olmek menjadi peradaban pertama yang ada di Mesoamerika (Meksiko dan Amerika Tengah).

Salah satu unsur penting ada ada di peradaban ini adalah karya seninya, terutama kepala batu raksasa yang menjadi ciri khas Olmek.

Baca juga: Mengapa Amerika Dijuluki Benua Merah?

Calakmul salah satu kota MayaCreative Commons/PhillippN Calakmul salah satu kota Maya

Selain itu, masyarakat Olmek tercatat sebagai orang pertama yang membangun piramida di Benua Amerika Utara.

Peradaban Olmek pun memiliki piramida dengan berbagai ukuran, termasuk piramida besar dengan ketinggian mencapai 30 meter.

Olmek pertama kali ditemukan lewat artefak yang dibeli oleh seorang kolektor pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com