Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waisak: Sejarah dan Perayaannya

Kompas.com - 13/12/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Di Indonesia, konon Hari Raya Waisak sudah dirayakan di Candi Borobudur sejak tahun 1929.

Perayaan dimulai oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda, di mana salah seorang anggotanya merupakan campuran orang Eropa dan Jawa Ningrat.

Namun, perayaan Waisak di Borobudur sempat terhenti ketika Perang Revolusi terjadi dan dilakukan pemugaran candi pada 1973.

Selama masa pemugaran, perayaan Waisak dipindahkan ke Candi Mendut.

Berikut ini upacara pokok dari perayaan Waisak di Borobudur.

  1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
  2. Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
  3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.

Baca juga: Agama Apa yang Pertama Kali Ada di Dunia?

Selain tiga upacara itu, dilakukan juga Pradaksina, yakni kegiatan penghormatan dengan mengelilingi sebuah objek pemujaan seperti stupa, pohon Bodhi, atau Pratima Buddha sebanyak tiga kali.

Kemudian dilanjutkan dengan acara pawai dan kesenian. Selain itu, ada beberapa tradisi unik juga yang dilakukan umat Buddha ketika sedang merayakan Waisak, salah satunya menyalakan lampu minyak dan lilin berbentuk bunga lotus atau seroja.

Tujuannya adalah untuk mengusir kegelapan dan bermakna sebagai penerangan hidup manusia. Selain itu, bunga lotus juga melambangkan keindahan.

 

Referensi: 

  • Pusat Data dan Analisa Tempo. (2020). Candi Borobudur dan Keagunan Perayaan WaisakJakarta: Tempo Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com