Di Indonesia, konon Hari Raya Waisak sudah dirayakan di Candi Borobudur sejak tahun 1929.
Perayaan dimulai oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda, di mana salah seorang anggotanya merupakan campuran orang Eropa dan Jawa Ningrat.
Namun, perayaan Waisak di Borobudur sempat terhenti ketika Perang Revolusi terjadi dan dilakukan pemugaran candi pada 1973.
Selama masa pemugaran, perayaan Waisak dipindahkan ke Candi Mendut.
Berikut ini upacara pokok dari perayaan Waisak di Borobudur.
Baca juga: Agama Apa yang Pertama Kali Ada di Dunia?
Selain tiga upacara itu, dilakukan juga Pradaksina, yakni kegiatan penghormatan dengan mengelilingi sebuah objek pemujaan seperti stupa, pohon Bodhi, atau Pratima Buddha sebanyak tiga kali.
Kemudian dilanjutkan dengan acara pawai dan kesenian. Selain itu, ada beberapa tradisi unik juga yang dilakukan umat Buddha ketika sedang merayakan Waisak, salah satunya menyalakan lampu minyak dan lilin berbentuk bunga lotus atau seroja.
Tujuannya adalah untuk mengusir kegelapan dan bermakna sebagai penerangan hidup manusia. Selain itu, bunga lotus juga melambangkan keindahan.
Referensi: