Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ras Melanesoid: Asal-usul, Persebaran, Ciri-ciri, dan Peninggalan

Kompas.com - 09/12/2021, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ras Melanesoid adalah salah satu ras yang mendiami Indonesia.

Ras ini kebanyakan ditemukan di daerah Indonesia bagian timur, dengan ciri khas memiliki kulit yang agak gelap.

Penamaan Melanesoid berasal dari dua suku kata Yunani, yaitu melano yang artinya gelap dan soid yang artinya penampilan.

Ras ini merupakan sub ras Negroid yang mana secara umum terdapat tiga ras mayor, yaitu Negroid, Kaukasoid, dan Mongoloid.

Asal-usul dan persebaran

Ras Melanesoid datang ke Indonesia pada sekitar 70.000 tahun SM saat penghujung zaman es.

Pada zaman tersebut, suhu turun ke titik terdingin sehingga membuat perairan laut membeku.

Baca juga: Macam-macam Ras yang Ada di Indonesia

Ras ini bermigrasi dari Asia ke Oceania, tepatnya ke wilayah Papua dan benua Australia, yang saat itu masih menjadi satu daratan.

Selain ke wilayah Papua dan Australia, bangsa Melanesoid juga menyebar ke beberapa wilayah, seperti Bismarck, Fiji, Solomon, Vanuatu, Papua Nugini.

Di Indonesia sendiri, persebarannya tertinggi dibandingkan dengan lainnya. Diperkirakan terdapat 70 persen ras Melanesoid yang menempati wilayah Papua.

Adapun 30 persen lainnya ditemukan di sekitar Papua, misalnya di Papua Nugini. Proses persebaran ini juga disebabkan adanya migrasi yang dilakukan penduduk Yunnan ke Nusantara pada 2.000 tahun SM.

Dalam perkembangannya, ras Melanesoid melakukan percampuran dengan ras Melayu di Indonesia.

Percampuran dari ras Melayu dengan ras Melanesoid sehingga menjadi keturunan Melanesoid-Melayu sekarang ini banyak tersebar di wilayah NTT dan Maluku.

Baca juga: Ras Australoid: Ciri-ciri dan Penyebarannya

Ciri-ciri Ras Melanesoid

Untuk mengidentifikasi manusia yang termasuk ke dalam ras Melanesoid, terdapat beberapa ciri-cirinya, di antaranya sebagai berikut.

  • Kulitnya berwarna gelap
  • Rambutnya kriting dan gelap
  • Bibirnya relatif tebal
  • Postur tubuhnya tegap
  • Hidung lebar
  • Tingginya sekitar 160 cm hingga 170 cm

Selain itu, dalam hal budaya, bangsa Melanesoid sering menggunakan kapak genggam dan kapak perimbas dalam kegiatan sehari-harinya.

Kegunaannya adalah sebagai alat untuk memotong dan berburu.

Baca juga: Peninggalan Bangsa Proto Melayu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com