Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panji Surachman Cokroadisuryo, Presiden Pertama Universitas Indonesia

Kompas.com - 11/11/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Panji Surachman Cokroadisuryo adalah insinyur teknik kimia pribumi pertama yang pernah menjabat sebagai Menteri Kemakmuran pada Kabinet Presidensial. 

Selain itu, pada masa Kabinet Sjahrir I, Panji Surachman Cokroadisuryo juga menjabat sebagai Menteri Keuangan. 

Kemudian, setelah Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia, Panji Surachman Cokroadisuryo menjabat sebagai Presiden Universiteit Indonesia atau UI. 

Baca juga: Peristiwa yang Mengawali Pengakuan Kedaulatan oleh Belanda

Pendidikan

Panji Surachman Cokroadisuryo atau yang bernama lengkap Raden Mas Panji Surachman Cokroadisuryo lahir di Wonosobo, 30 Agustus 1984. 

Ia lahir dari keluarga seorang Bupati di Wonosobo. Ayahnya bernama Raden Mas Tumenggung Surjohadikusumo, bupati ketiga Wonosobo. 

Kakeknya adalah Raden Mas Adipati Ario Tjokroadisoerjo, Bupati Wonosobo kedua. 

Sewaktu kecil, Surachman mengenyam pendidikan pertamanya di sekolah Belanda, Europeesche Lagere School (ELS). 

Setamatnya di ELS, Surachman melanjutkan pendidikan menengahnya di Hogere Burger School (HBS). 

Pada tahun 1915, Surachman dikirim oleh pemerintah untuk sekolah di Belanda. Ia diterima di Technische Hoogeschool Delft atau sekolah teknik. 

Panji Surachman Cokroadisuryo memilih untuk mengambil jurusan teknik kimia. 

Panji Surachman Cokroadisuryo berhasil menyelesaikan studinya dengan tepat waktu, selama lima tahun dengan gelar insinyur kimia tahun 1920. 

Surachman merupakan satu-satunya insinyur teknik kimia pribumi di Indonesia pada saat itu. 

Baca juga: Europeesche Lagere School (ELS) dan Perkembangannya

Karier

Setelah Surachman menyelesaikan pendidikannya dan menjadi insinyur teknik kimia, ia memulai karier pertamanya di Bandung. 

Di sana Surachman bertugas untuk memimpin sebuah Laboratorium Kimia.

Sebenarnya, orang tuanya ingin Surachman menggantikan posisi sang ayah sebagai bupati.

Namun, Surachman tidak tertarik akan hal itu. Ia lebih tertarik untuk mengabdikan dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.

Gambar Ecodome, salah satu tempat favorit untuk berswafoto dan mempelajari biorama pengetahuan tummbuhan didalamnyaLIPI/ Rizmoon Nurul Zulkarnaen, S.Hut., M.Si. Gambar Ecodome, salah satu tempat favorit untuk berswafoto dan mempelajari biorama pengetahuan tummbuhan didalamnya
Baca juga: Kebun Raya Bogor, Bukti Pengaruh Kekuasaan Inggris di Indonesia

Masa Belanda

Ketika Surachman bekerja di Bandung, banyak tokoh pergerakan yang berusaha menghubunginya, salah satunya Soekarno. 

Karena banyak pertemuan yang dilakukan oleh Surachman dengan para tokoh pergerakan, pemerintah Hindia Belanda pun curiga. 

Oleh sebab itu, Surachman dipindahtugaskan dari Bandung ke Laboratorium di Kebun Raya Bogor. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com