Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Seni Lukis Mooi Indie

Kompas.com - 08/11/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mooi Indie merupakan aliran seni lukis yang berkembang pada abad 19 di Hindia Belanda. 

Oleh pemerintah Hindia Belanda, gaya naturalistik Mooi Indie ini terus dikembangkan hingga awal abad 20. 

Saat itu, para seniman Belanda dan Eropa hanya melukis lukisan-lukisan yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda. 

Baca juga: Siapa Pelukis Pertama di Dunia?

Perkembangan

Mooi Indie yang dalam bahasa Indonesia berarti Hindia Elok, Hindia Jelita, atau Hindia Molek merupakan aliran seni lukis yang berkembang abad 19 di Hindia Belanda. 

Lahirnya aliran lukis Mooi Indie berawal dari para orang Eropa khususnya Belanda yang datang ke tanah jajahan dengan membawa aliran seni lukis mereka yang disebut Mooi Indie.

Saat itu, orang-orang Eropa dan Belanda hanya melukis lukisan-lukisan yang menunjukkan keindahan pemandangan di Hindia Belanda. 

Tujuannya adalah untuk menggencarkan daya tarik pariwisata di tanah jajahan.

Sejak itu, mulai banyak bermunculan lukisan-lukisan yang dipesan oleh biro perjalanan di Eropa untuk setiap tanah jajahannya. 

Setelah itu, gaya naturalistik ini lantas diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda sampai awal abad 20. 

Pemerintah Hindia Belanda meminta setiap pelukis Belanda seperti Du Chattel maupun pelukis bumiputra untuk membuat lukisan dengan aliran Mooi Indie. 

Mereka diminta untuk melukis keindahan pemandangan Hindia Belanda yang molek dan cantik.

Baca juga: Tokoh Pelukis Beraliran Naturalisme

Ciri-ciri

Ciri khas dari lukisan Mooi Indie adalah sebagai berikut:

  • Melukiskan pemandangan alam, seperti sungai, gunung, hutan, sawah, dan suasana pedesaan di Hindia Belanda
  • Menggambarkan para wanita di Hindia Belanda yang eksotik. Umumnya para wanita timur yang sedang menari atau sedang beraktivitas dengan hanya setengah berbusana
  • Laki-laki pribumi juga kerap dilukis, biasanya orang-orang desa, penari, atau bangsawan
  • Menggunakan pilihan warna yang teduh, terang, dan damai

Baca juga: Aliran Seni Lukis dan Tokohnya

Tokoh Mooi Indie 

Pelukis beraliran Mooi Indie terbagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:

Orang Asing

Orang asing yang dimaksud adalah orang asing dari luar negeri yang jatuh cinta dengan keindahan Hindia Belanda dan menemukan berbagai objek menarik di sana.

Beberapa pelukis Mooi Indie orang asing adalah:

  • Isaac Israels
  • Willem Jan Pieter van der Does
  • F.J. du Chattel
  • Manus Bauer
  • W.O.J. Nieuwenkamp
  • PAJ Moojen
  • Carel Dake
  • Romualdo Locatelli

Orang Belanda kelahiran Hindia Belanda

Pelukis orang Belanda kelahiran Hindia Belanda, seperti:

  • Henry van Velthuijzen
  • Charles Sayers
  • Ernest Dezen~e
  • Leonard Eland
  • Jan Frank

Orang Pribumi

Orang pribumi yang berbakat melukis dan beraliran Mooi Indie adalah:

  • Raden Saleh (1807-1880)
  • R. Abdullah Suryosubroto (1878-1914).
  • Basar Idjonati (1900-1990)
  • Basoeki Abdullah (1915-1993)
  • Wakidi (1889-1979)
  • Mas Pirngadi (1875-1936)

Orang Tionghoa

Orang-orang keturunan China atau Tionghoa yang beraliran Mooi Indie seperti:

  • Lee Man Fing
  • Oei Tiang Oen
  • Siauw Tik Kwie

Baca juga: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Kontroversi

Aliran Mooi Indie yang menggambarkan keindahan Hindia Belanda ini menarik perhatian Agus Djaja dan Sudjojono, dua pelukis Indonesia. 

Keduanya mengkritik bahwa Mooi Indie telah melenakan masyarakat bumiputra dari keadaan yang sesungguhnya, yaitu terjajah. 

Oleh sebab itu, Djaja dan Sudjojono mendirikan Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia atau Persagi sebagai bentuk perlawanan. 

Namun, pada akhirnya mereka juga harus melukis dengan aliran Mooi Indie karena saat itu aliran Mooi Indie sangat mengakar di masyarakat. 

 

Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul "Mooi Indie Diserang Lalu Disayang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com