Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Agresi Militer Belanda II

Kompas.com - 28/10/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Perintah Kilat bertujuan untuk melawan musuh dengan melakukan perang rakyat semesta.

Di mana para pasukan akan hijrah dengan cara long march ke wilayah masing-masing dan membentuk kekuatan. 

Soekarno bersama dengan pemimpin lainnya juga diminta segera mengungsi dan bergabung dengan pasukan gerilyanya. 

Setelah rapat kabinet, mereka menolak untuk menungsi dan memilih tetap tinggal di Yogyakarta. 

Soekarno juga memberi mandat kepada Menteri Kemakmuran Syafrudin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, Sumatra Barat, apabila terjadi sesuatu dengan pimpinan Indonesia di Yogyakarta. 

Baca juga: Alasan Belanda Melancarkan Agresi Militer I di Indonesia

Pertempuran Agresi Militer Belanda II ini telah banyak memakan korban jiwa dan kerusakan masif bagi Indonesia.

Serangan Belanda terhadap Indonesia juga dipublikasikan hingga ke kancah internasional, termasuk Amerika Serikat.

Akibatnya, Amerika Serikat memutuskan menghentikan dana bantuan mereka kepada Belanda. 

Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai kekuatan besar juga mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata dan perundingan damai secepat mungkin. 

Akhirnya, tanggal 7 Mei 1949, Agresi Militer Belanda II berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Roem-Royen. 

 

Referensi: 

  • Ricklefs, MC. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com