Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Peradaban Aztec Hancur?

Kompas.com - 25/10/2021, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Aztec pernah membangun kekaisaran dan peradaban yang mendominasi wilayah Mesoamerika (Meksiko dan Amerika Tengah) antara abad ke-14 hingga abad ke-16.

Dalam penaklukannya, suku yang dikenal mahir berperang ini berhasil memperluas wilayah dan memperoleh kekayaan yang melimpah.

Meski sempat menjadi kekuatan yang tidak terkalahkan di Meksiko dan Guatemala, masa keemasan Kekaisaran Aztec tidak berlangsung lama.

Lantas, apa yang menyebabkan peradaban Aztec hancur pada abad ke-16?

Kedatangan penjajah Spanyol

Penyebab utama runtuhnya peradaban Aztec adalah kedatangan bangsa penjajah dari Spanyol pada abad ke-16.

Pada 1517, Gubernur Spanyol di Kuba, Diego Velasquez, mengirim ekspedisi untuk menjelajahi sepanjang pantai Amerika.

Baca juga: Suku Aztec: Sejarah, Peradaban, dan Peninggalan

Mereka sempat bertemu dengan Suku Aztec, tetapi belum menyadari bahwa penduduk asli yang ditemuinya adalah bagian dari kelompok yang membangun peradaban besar dan memiliki harta karun berlimpah.

Setelah itu, Hernan Cortez meminta kepada Velasquez agar diizinkan untuk memimpin ekspedisi kedua ke Meksiko, tetapi digagalkan.

Cortes, yang berambisi untuk menaklukkan wilayah atas nama Kerajaan Spanyol, tidak menghiraukan keputusan Velasquez dan kemudian berangkat membawa armada yang terdiri dari 11 kapal, 500 tentara, dan 100 pelaut ke Meksiko.

Pada Maret 1519, Hernan Cortes pertama kali mendarat di Tabasco dan mulai belajar dari penduduk asli bernama Jeronimo de Aguilar tentang peradaban Aztec, yang kala itu diperintah oleh Kaisar Moctezuma II.

Dengan bantuan Aguilar, yang dapat berbicara bahasa suku-suku setempat, penaklukan Cortes menjadi semakin mudah.

Keberuntungan kembali berada di pihak Cortes, saat seorang kepala suku Aztec memberinya sekitar 20 perempuan Suku Maya yang mereka perbudak.

Salah satunya adalah Malinalli, yang dapat berbicara bahasa Suku Aztec atau Hahuatl dan kemudian dibaptis dan menggunakan nama La Malinche.

Baca juga: Sejarah Peradaban Aztec

Tenochtitlan jatuh ke tangan Spanyol

Dengan La Malinche dan Aguilar di sampingnya, Cortes berhasil memasuki Tenochtitlan, ibu kota Aztec.

Mereka awalnya disambut baik oleh Kaisar Moctezuma II. Bahkan Montezuma percaya bahwa Cortes mungkin adalah Dewa Quetzalcoatl, yang datang untuk merebut kembali kerajaannya.

Ketika Cortes khawatir bahwa orang-orang Aztec akan melawannya, ia segera menahan Moctezuma dan berusaha untuk mengendalikan pemerintahan.

Setelah itu, Cortes sempat pergi untuk melawan pasukan Spanyol yang dikirim untuk menangkapnya, dan meninggalkan Tenochtitlan di tangan Pedro de Alvarado.

Namun, Alvarado justru membunuh ratusan bangsawan Aztec selama ritual keagamaan hingga menyebabkan hubungan kedua pihak semakin memanas.

Akibat insiden tersebut, penduduk Tenochtitlan menuntut agar bangsa Spanyol diusir dari kota.

Karena Kaisar Moctezuma gagal menenangkan rakyatnya, ia dibiarkan meninggal begitu saja oleh orang-orang Spanyol.

Baca juga: Peradaban Maya Kuno: Kepercayaan dan Seni Bangunan

Meski terusir dari Tenochtitlan, bangsa Spanyol berhasil membentuk aliansi dengan penduduk setempat, khususnya Tlascalans dan Cempoala, yang sangat membenci Aztec karena diwajibkan membayar upeti.

Setelah dikepung selama 93 hari, Tenochtitlan akhirnya jatuh ke tangan bangsa Spanyol pada Agustus 1521.

Meski memiliki kekuatan militer yang besar, Suku Aztec harus mengakui bahwa persenjataan bangsa Spanyol lebih canggih.

Dalam penaklukannya, bangsa Spanyol membuat banyak kebudayaan Aztec dihancurkan dan dihilangkan.

Runtuhnya peradaban Aztec akibat wabah

Runtuhnya peradaban Aztec tidak hanya disebabkan oleh serangan militer, tetapi bangsa Spanyol juga membawa wabah penyakit.

Tanpa diketahui, sejumlah tentara Spanyol ternyata telah terinfeksi cacar ketika meninggalkan Eropa.

Begitu tiba di Amerika, wabah segera menyebar dan menjangkit suku asli, termasuk Suku Aztec.

Antara 1520-1521, cacar diketahui telah mengurangi populasi Tenochtitlan sebesar 40 persen.

Invasi bangsa Spayol diperkirakan telah menewaskan sekitar 240.000 penduduk, yang secara efektif mengakhiri peradaban Aztec.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com