Machu Picchu, Situs Paling Suci Peradaban Inca

KOMPAS.com - Machu Picchu adalah peninggalan peradaban Inca yang terletak di Pegunungan Andes, tepatnya di Lembah Urubamba, Peru.

Situs yang bertengger di atas sungai Urubamba ini dibangun oleh Kaisar Inca Pachacuti pada 1450 M.

Fungsi Machu Picchu saat itu adalah sebagai benteng, tempat peristirahatan kekaisaran, dan tempat upacara keagamaan.

Setelah Kekaisaran Inca runtuh, situs ini ditinggalkan dan dilupakan. Barulah pada 1911 M, Machu Picchu ditemukan kembali oleh seorang arkeolog Amerika bernama Hiram Bingham.

Sebagai situs paling suci dari semua situs peninggalan Suku Inca, Machu Picchu terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1983.

Sejarah Machu Picchu

Machu Picchu adalah permukiman kekaisaran yang didirikan oleh Pachacuti Inca Yupanqui, penguasa Inca, pada pertengahan abad ke-15.

Selanjutnya, situs yang berkapasitas 1.000 penduduk ini diwariskan kepada penerus Pachacuti.

Utamanya, Machu Picchu digunakan sebagai tempat tinggal bagi keluarga kaisar dan bangsawan Inca.

Akan tetapi, para arkeolog memiliki teori-teori lain yang berkaitan dengan fungsi Machu Picchu.

Ada yang berpendapat bahwa Machu Picchu adalah situs keagamaan, ditunjukkan dengan letaknya yang berada di atas pegunungan dan fitur geografis lainnya yang dianggap suci oleh Suku Inca.

Sementara sebagian sejarawan lainnya menduga bahwa situs ini dulunya digunakan sebagai penjara, pusat perdagangan, tempat peristirahatan bagi para perempuan, hingga dikhususkan bagi penobatan raja.

Sekitar 100 tahun setelah dibangun, Machu Picchu ditinggalkan penduduknya karena epidemi cacar.

Sebagian sejarawan berpendapat bahwa situs ini ditinggalkan setelah bangsa Spanyol mulai menguasai bangsa Inca pada 1521.

Namun, bangsa Spanyol tidak pernah mencapai Machu Picchu, dan situs ini tetap tersembunyi dari dunia selama 400 tahun berikutnya.

Baca juga: Peradaban Inca: Sistem Pemerintahan dan Seni Bangunan

Machu Picchu ditemukan

Keberadaan Machu Picchu baru diketahui dunia pada 1911, ketika ditemukan oleh Hiram Bingham. Meskipun penduduk lokal sebenarnya telah mengetahui keberadaan situs ini sejak lama.