Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Een Eereschuld, Utang yang Harus Dibayar

Kompas.com - 05/10/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Perkembangan

Pada perkembangan selanjutnya, pemikiran Deventer ini berhasil membuka mata pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan nasib wilayah jajahannya.

Pemikiran Deventer juga disambut baik oleh kalangan Kerajaan Belanda.

Dari sambutan baik ini, tanggal 17 September 1901, Ratu Wilhelmina, menegaskan bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral dan utang budi terhadap bangsa pribumi di Hindia Belanda.

Beberapa tahun kemudian, Deventer terpilih sebagai anggota parlemen Belanda.

Ia ditugaskan untuk menyusun laporan tentang keadaan ekonomi rakyat pribumi di Jawa dan Madura.

Dalam kurun waktu satu tahun, 1904, Deventer mampu menyelesaikan tugasnya.

Deventer kemudian mengungkapkan kondisi menyedihkan rakyat pribumi di Jawa dan Madura yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah Hindia Belanda.

Dengan demikian, Politik Etis pun diterapkan. Politik Etis bertendensi pada desentralisasi politik, kesejahteraan rakyat, dan efisiensi.

Program yang dilancarkan dalam Politik Etis ada tiga bidang, yaitu irigasi, edukasi, dan emigrasi yang disebut Trias Politika.

Referensi:

  • Ricklefs, M.C. (2005). Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com